Semarang (ANTARA) -
Provinsi Jawa Tengah membutuhkan tambahan vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat sebagai upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi.

"Kami siap melakukan percepatan vaksinasi, bahkan kami sudah desain percepatan sampai 300 persen, tapi rupa-rupanya kalau dihitung, kita baru dapatkan alokasi seperlima vaksin dari target 28 juta masyarakat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.

Terkait dengan hal itu, Ganjar mengaku sudah menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menko Marinvest Luhut Binsar Panjaitan agar dilakukan penambahan alokasi karena setidaknya alokasi yang dibutuhkan Jateng adalah dua juta dosis dalam seminggu.

Baca juga: Pemkab Kudus tunggu tambahan vaksin COVID-19
Baca juga: Kudus ajukan tambahan 70.000 dosis vaksin COVID-19

"Kalau kami mendapaatkan alokasi seminggu dua juta, maka kita akan mencapai target lebih cepat untuk vaksinasi dan ini tentu akan mempercepat pencapaian 'herd immunity' sampai akhir tahun sebesar 70 persen," ujarnya.

Ganjar menyebut semangat masyarakat mengikuti vaksinasi di Jateng sangat tinggi, bahkan setiap rapat dengan bupati/wali Kota, semuanya meminta tambahan vaksin karena selalu kehabisan.

"Banyak yang kehabisan sehingga capaian vaksinasi kurang kecuali tiga kota besar yang sudah mencapai target lebih, yakni Solo, Salatiga dan Magelang," katanya.

Daerah lain, lanjut Ganjar, masih belum mencapai target vaksinasi, apalagi daerah dengan luas wilayah besar dan penduduk cukup banyak.

"Banyumas, Brebes, Grobogan dan Cilacap itu perlu dibantu karena mereka penduduknya banyak sekali. Jadi kami berharap alokasi bisa diberikan lebih banyak," ujarnya.

Ganjar berharap dalam waktu dekat tambahan vaksin akan segera didapat dan lansia menjadi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi.

"Kami tetap prioritas pada lansia. Jangan lupakan itu karena sebagian besar yang meninggal dari lansia," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024