Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih menunggu tambahan vaksin COVID-19 karena stok yang tersedia saat ini dialokasikan untuk penyuntikan dosis kedua, sedangkan target vaksinasi sebanyak 664.666 sasaran dan belum mencapai separuhnya.
"Hingga 6 Juli 2021, realisasinya untuk suntikan pertama baru mencapai 19,7 persen, sedangkan suntikan kedua baru 5,5 persen dari jumlah sasaran sebanyak 664.666 orang sehingga masih membutuhkan tambahan vaksin cukup banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Rabu.
Pemkab Kudus sendiri, kata dia, sudah mengajukan tambahan 70.000 dosis vaksin kepada Kementerian Kesehatan. Sedangkan saat rakor COVID-19 bersama Gubernur Ganjar Pranowo Senin (5/6), dijanjikan akan dikirim 18.000 dosis.
Baca juga: Penerima BLT dana desa di Kudus terima vaksinasi COVID-19
Rencananya, tambahan vaksin tersebut akan digunakan untuk penyuntikan dosis pertama dan kedua karena per hari penyuntikan vaksin COVID-19 sekitar 3.600 sasaran.
Sementara stok vaksin yang masih tersedia, menurut dia, ditujukan untuk pemenuhan jadwal penyuntikan dosis kedua karena tercatat ada 8.000 warga yang sudah jatuh tempo vaksinasi dosis kedua.
"Karena adanya pengalihan vaksin tersebut untuk memprioritaskan penyuntikan kedua, maka kami menghentikan sementara vaksinasi suntikan pertama sambil menunggu tambahan vaksin dari Pemprov Jateng," ujarnya.
Melihat animo masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 cukup tinggi, Dinkes Kudus optimistis target vaksinasi 664.666 sasaran bisa tuntas dalam enam bulan mendatang.
Terkait vaksinasi untuk remaja, ketika sudah mendapatkan tambahan alokasi vaksin akan didistribusikan untuk remaja sebanyak 18.000 dosis. Sasarannya para siswa agar dapat bersekolah lagi setelah mendapatkan vaksin tersebut, termasuk menyasar santri di pondok pesantren.
Baca juga: Setiap pemohon SIM di Kudus mendapatkan pelayanan vaksinasi secara gratis
Baca juga: Perusahaan rokok di Kudus dukung vaksinasi untuk karyawan
Baca juga: Sinovac klaim vaksinnya tetap efektif kurangi gejala Delta di Indonesia
"Hingga 6 Juli 2021, realisasinya untuk suntikan pertama baru mencapai 19,7 persen, sedangkan suntikan kedua baru 5,5 persen dari jumlah sasaran sebanyak 664.666 orang sehingga masih membutuhkan tambahan vaksin cukup banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Rabu.
Pemkab Kudus sendiri, kata dia, sudah mengajukan tambahan 70.000 dosis vaksin kepada Kementerian Kesehatan. Sedangkan saat rakor COVID-19 bersama Gubernur Ganjar Pranowo Senin (5/6), dijanjikan akan dikirim 18.000 dosis.
Baca juga: Penerima BLT dana desa di Kudus terima vaksinasi COVID-19
Rencananya, tambahan vaksin tersebut akan digunakan untuk penyuntikan dosis pertama dan kedua karena per hari penyuntikan vaksin COVID-19 sekitar 3.600 sasaran.
Sementara stok vaksin yang masih tersedia, menurut dia, ditujukan untuk pemenuhan jadwal penyuntikan dosis kedua karena tercatat ada 8.000 warga yang sudah jatuh tempo vaksinasi dosis kedua.
"Karena adanya pengalihan vaksin tersebut untuk memprioritaskan penyuntikan kedua, maka kami menghentikan sementara vaksinasi suntikan pertama sambil menunggu tambahan vaksin dari Pemprov Jateng," ujarnya.
Melihat animo masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 cukup tinggi, Dinkes Kudus optimistis target vaksinasi 664.666 sasaran bisa tuntas dalam enam bulan mendatang.
Terkait vaksinasi untuk remaja, ketika sudah mendapatkan tambahan alokasi vaksin akan didistribusikan untuk remaja sebanyak 18.000 dosis. Sasarannya para siswa agar dapat bersekolah lagi setelah mendapatkan vaksin tersebut, termasuk menyasar santri di pondok pesantren.
Baca juga: Setiap pemohon SIM di Kudus mendapatkan pelayanan vaksinasi secara gratis
Baca juga: Perusahaan rokok di Kudus dukung vaksinasi untuk karyawan
Baca juga: Sinovac klaim vaksinnya tetap efektif kurangi gejala Delta di Indonesia