Kudus (ANTARA) - Perusahaan swasta di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai turut serta mendukung percepatan vaksinasi yang dicanangkan Pemerintah Pusat, salah satunya Pabrik Rokok Nojorono mengikuti jejak perusahaan swasta lain yang lebih dahulu melakukan vaksinasi terhadap karyawannya.

"Vaksinasi COVID-19 ini merupakan upaya preventif dan wujud nyata dukungan cepat tanggap pemerintah dalam penanganan pandemi khususnya dalam kluster lingkungan kerja," kata HR Manager PT Nojorono Tobacco International Yulius Setiarso melalui rilis yang diterima di Kudus, Minggu.

Menurut dia jaminan kesehatan dan keselamatan pekerja menjadi prioritas perusahaan. Sehingga karyawan dari semua golongan pekerja dengan usia minimal 18 tahun menjalani vaksinasi yang tahap pertama berlangsung di kantor pusat Nojorono Kudus.

Baca juga: Kudus ajukan tambahan 70.000 dosis vaksin COVID-19

Sementara vaksinasi tahap kedua akan digelar di tempat yang sama pada 7 Juli 2021 dengan menggunakan vaksin Sinovac. Dalam pelaksanaannya didukung dan difasilitasi Tim Kesehatan Mabes Brimob Polri, Dokkes Polda Jateng, Poliklinik Polres Kudus, Klinik Kartika Sehat dan Klinik Srikandi Husada.

Sementara itu, CSR Department Head PT Nojorono Tobacco International T. Sugiyanto menambahkan perusahaan akan terus mendukung segala upaya pemerintah dalam penanganan pandemi.

Apalagi, ketika penanganannya tidak segera dilakukan bisa berdampak pada kelangsungan kegiatan produksi perusahaan industri hasil tembakau.

"Hampir sebagian besar pekerja kami merupakan warga sekitar pabrik. Vaksinasi menjadi salah satu upaya preventif dalam menjaga keberlangsungan produksi dan berputarnya roda bisnis kami," imbuh Production Manager PT Nojorono Tobacco International Dedy A. Wibowo.

Untuk itu, kata dia, berbagai upaya patut dilakukan sebagai upaya pemulihan perekonomian di tengah pandemi.

Baca juga: 90 persen nakes Kudus yang sudah vaksin sembuh
Baca juga: Pakar anjurkan vaksin AstraZeneca untuk usia di atas 60

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024