Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein mengajak Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk bangkit dari keterpurukan akibat adanya pandemi COVID-19.

"Saya melihat dan mendengar banyak hotel yang gulug tikar, terutama hotel-hotel nonbintang, itu sudah layu sebelum berkembang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Bupati mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam Pelantikan BPC PHRI Kabupaten Banyumas masa bakti 2021-2026 di Pendopo Sipanji, Purwokerto.

Bahkan, kata dia, kondisi tersebut juga dialami oleh hotel milik Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono yang kabarnya akan dijual.

Baca juga: PHRI berharap vaksininasi staf hotel tingkatkan okupansi
Baca juga: Vaksin pekerja hotel berikan kenyamanan bagi calon tamu

"Hotel milik salah satu teman saya dari Jakarta juga mau dijual karena sudah tidak bisa menutup biaya operasional," katanya.

Terkait dengan kondisi tersebut, dia bertanya kepada para pengurus PHRI Banyumas, apakah ingin seperti itu terus ataukah ingin berubah?

Pertanyaan tersebut pun dijawab oleh Bupati sendiri dengan mengatakan bahwa para pengurus PHRI Banyumas pasti ingin berubah.

"Bapak/Ibu pasti ingin berubah kan? Bapak/Ibu, Banyumas ini termasuk masih bisa jalan meskipun dalam situasi pandemi COVID-19. Bapak bisa tengok tetangga sebelah, pantai utara Jawa, tutup tup," katanya menegaskan.

Menurut dia, banyak orang yang takut pergi ke sejumlah wilayah di pantai utara Jawa karena banyak yang masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19.

"Kudus, toko-toko tutup semuanya. Sana (Kudus, red.) malah sudah zona hitam," katanya menambahkan.

Saat sekarang, kata dia, Banyumas sebenarnya sudah mulai dikepung oleh wilayah yang berstatus zona merah.

Ia mengatakan jika seluruh masyarakat khususnya pengurus PHRI tidak siap, Banyumas pun akan ikut terpuruk.

"Alhamdulillah pariwisata (di Banyumas) masih tetap buka meskipun dengan kapasitas yang terkontrol," katanya.

Bupati mengatakan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah merapatkan barisan dan kekompakan masyarakat termasuk pengurus PHRI Banyumas dalam melawan COVID-19, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dalam hal ini, dia mengajak pengurus PHRI Banyumas untuk menegur warga yang tidak mengenakan masker saat beraktivitas di jalan maupun tempat lainnya.

"Kalau enggak bersama-sama mengontrol, tidak bersama-sama menegur satu sama lain, itu pasti akan tambah banyak. Kita harus rapatkan barisan agar jangan sampai korbannya banyak dan jangan sampai menjadi zona merah," katanya.

Ia mengatakan jika Banyumas menjadi zona merah, dapat dipastikan kegiatan pariwisata akan ditutup.

"Kalau Bapak/Ibu tidak ingin pariwisata ditutup, maka jangan sampai Banyumas menjadi zona merah," katanya.

Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menyiapkan berbagai program agar sektor pariwisata tumbuh luar biasa setelah pandemi COVID-19 berakhir.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya telah menyiapkan berbagai antisipasi seiring dengan beroperasinya Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, jalan tol yang akan melewati wilayah Banyumas, maupun jalur rel ganda.

"Di sini (Kabupaten Banyumas khususnya Purwokerto) strategis sekali untuk pembangunan hotel. Orang yang punya kepandaian bisnis, sekarang sebetulnya beli saja hotel-hotel yang mau bangkrut, tiga tahun yang akan datang itu naik tiga kali lipat," katanya.

Ia mengaku optimistis pandemi COVID-19 akan berakhir dan hal itu dibuktikan oleh China yang lebih dahulu terserang virus corona namun sekarang telah terselesaikan karena tahu caranya serta masyarakatnya disiplin.

Saat ditemui wartawan usai acara, Bupati mengatakan pihaknya akan segera menyempurnakan akses jalan dari wilayah Banyumas khususnya Purwokerto menuju Bandara JB Soedirman Purbalingga.

"Akses jalan akan kami sempurnakan agar dari Purwokerto ke Bandara JB Soedirman tidak memakan waktu lama. Hari ini (19/6) saya sebenarnya dijadwalkan bertemu Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) tapi ditunda minggu depan," katanya.

Selain menyempurnakan akses jalan menuju Bandara JB Soedirman, kata dia, pihaknya juga akan membenahi sektor pariwisata dengan menyiapkan atraksi yang bagus untuk menarik wisatawan. 

Baca juga: Hotel dan restoran di Jateng bangkit
Baca juga: Jelang Lebaran, okupansi hotel di Solo jeblok

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024