Semarang (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjamin keamanan dana dan data nasabah aman selama proses migrasi dan integrasi layanan BSI yang merupakan merger Bank Syariah Mandiri,   BRI Syariah, dan BNI Syariah.

"Nasabah tak usah panik. Dana maupun data nasabah aman selama proses integrasi ke layanan BSI," kata Regional CEO Region Office VIII BSI Semarang Iman Hidayat Sunarto, Kamis.

Proses integrasi operasional cabang, layanan, dan produk dilakukan mulai 15 Februari hingga 30 Oktober 2021 sehingga masih cukup waktu proses migrasiya. Dalam periode tersebut, nasabah secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi ke BSI.

Menurut dia, nasabah bisa melakukan migrasi rekening dengan dua cara, yaitu secara daring (online) atau dengan menggunakan aplikasi BSI Mobile maupun hadir langsung kantor cabang BSI.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santoso menyatakan mendukung migrasi tersebut sehingga nasabah tetap dapat melakukan transaksi yang dapat memajukan industri keuangan syariah.

Imam Hidayat menyatakan saat ini BSI di wilayah kerjanya memiliki sekitar 2,2 juta nasabah. Ia menyatakan layanan produk masih didominasi sektor consumer, sedangkan untuk UKM dan mikro masih harus dipacu pertumbuhannnya.



 

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024