Semarang (ANTARA) -
Pelaksanaan tes PCR di Provinsi Jawa Tengah telah melampaui target yang ditetapkan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau mencapai 70.053 tes sebagai upaya mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.

"Jumlah tes PCR di Jateng pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes, padahal sesuai target WHO yang mensyaratkan 1/1000 penduduk per minggu, seharusnya hanya 34.000 warga yang dites.  Jadi, jumlah tes kita dua kali lebih tinggi dari target WHO,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Senin.

Menurut dia, dengan tingginya jumlah tes PCR di Jateng itu tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif COVID-19 karena semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus ditemukan.

Baca juga: Kepala Dinkes terkonfirmasi positif COVID, 30 pegawai jalani tes usap

"Ini yang perlu diketahui masyarakat, jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif. Artinya, kita semua bisa tahu lebih dini sehingga bisa memberikan respon yang lebih cepat. Kalau jumlah tesnya sedikit, tentunya yang diketahui hasilnya sedikit," ujarnya.

Ia menyebut upaya menggiatkan tes PCR sesuai target WHO tersebut tidak dilakukan oleh semua daerah di Indonesia dan masih banyak provinsi lain yang belum mencapai target capaian tes yang ditetapkan WHO.

Dari data Satgas COVID-19 pusat, lanjut dia, tercatat pada minggu II November 2020 jumlah tes PCR di Jawa Tengah sudah mencapai 1.416 tes atau lebih tinggi dibanding dengan Jawa Barat yang hanya melakukan tes sebanyak 789 tes PCR per minggu dan Jawa Timur sebanyak 820 tes seminggu.

"Provinsi lain memang belum banyak yang sudah sesuai target WHO, yang tidak mencapai itu masih banyak. Itu hanya perbandingan saja, ukurannya itu kan 1/1000 penduduk per minggu," katanya.

Ia mengakui jika tingginya tes PCR tersebut berdampak pada tingginya angka positif COVID-19 di Jateng, namun dengan masifnya pengetesan, dapat diketahui siapa saja yang positif sehingga dapat dilakukan penanganan dengan baik dan benar.

"Dengan begitu, angka kematian bisa terus ditekan dan itu terbukti dengan terus turunnya angka kematian di Jawa Tengah tiap minggunya," ujarnya.

Pada minggu ke-44, angka kematian akibat COVID-19 di Jawa Tengah tercatat mencapai 5,11 atau mengalami penurunan di angka 4,94 di minggu ke-45, turun lagi menjadi 4,62 pada minggu ke-46, turun lagi 4,49 pada minggu ke-47, dan sekarang menjadi 4,25.

"Jadi semakin dini ditemukannya kasus positif dengan peningkatan testing itu, maka penanganannya semakin bagus. Tentu itu sangat berdampak pada turunnya angka kematian di Jateng dan meningkatnya angka kesembuhan," kata Yulianto.(LHP)

Baca juga: Hasil tes cepat KPPS Kota Magelang 150 orang reaktif
Baca juga: Pemeriksaan tes usap tenggorokan di Kudus capai 15.930 orang

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024