Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menutup Pasar Gede Solo untuk sementara waktu menyusul sejumlah pedagang yang terpapar COVID-19.

"Awalnya ada tiga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Setelah tracing, ternyata ada tambahan delapan lagi. Jadi, total sejauh ini ada sebelas pedagang yang terkonfirmasi COVID-19," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Senin.

Penutupan Pasar Gede bagian timur selama tujuh 7, mulai Selasa hingga Senin (7/12). Selama penutupan, dia mengimbau pedagang agar melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

"Dari gugus tugas berdiskusi dan akhir diputuskan untuk melakukan penutupan ini agar tidak terjadi penyebaran. Pedagang diminta melakukan karantina mandiri," katanya.

Baca juga: Pasar Gede Solo imbau pedagang ikuti aturan wajib pakai masker

Terkait hal itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan paguyuban pasar. Untuk barang yang mudah rusak, dikatakannya, agar dikeluarkan pada hari ini hingga nanti malam.

"Sore ini dilakukan penyemprotan disinfektan. Selama penutupan kami juga melakukan rutinitas sesuai dengan SOP, di antaranya patroli dan penyemprotan," katanya.

Selain itu, patroli juga untuk menghalau pedagang agar tidak beraktivitas di sekitar pasar.

"Kami minta mereka agar melakukan karantina, bukan jualan di lain tempat," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa penutupan pasar tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Nanti kami sterilkan dahulu, baru boleh buka lagi. Ini jadi peringatan pedagang dan pembeli, kalau tidak mau tutup, ya, pakai masker. Apalagi, penjual makanan agar pakai," katanya.

Baca juga: Pasar Gede Solo buat 30 tumpeng untuk keselamatan dari COVID-19

Pewarta : Aris Wasita
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024