Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah telah menyiapkan ruang isolasi darurat untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di wilayah setempat.
"Gedung Korpri Kabupaten Purbalingga telah dipersiapkan menjadi ruang isolasi darurat untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana di Purbalingga, Kamis.
Dia mengatakan penyiapan ruang isolasi darurat dilakukan sebagai bentuk antisipasi jika nantinya daya tampung rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ada tidak mencukupi lagi.
Baca juga: Jateng tambah ratusan ruang isolasi dan ICU
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono menambahkan pemkab menyiapkan ruang isolasi darurat karena beberapa hari terakhir terdapat penambahan kasus COVID-19 di wilayah Purbalingga.
"Gedung ini perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi jika kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sudah tidak mencukupi lagi menampung perawatan pasien positif," katanya.
Dia mengatakan pihaknya hingga saat ini terus mengintensifkan program tes usap massal.
"Kami terus melakukan tes usap sehingga penambahan pasien positif akhir-akhir ini terus meningkat sehingga diperlukan kesiapan ruang isolasi tambahan untuk antisipasi," katanya.
Dia menambahkan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat hingga 19 November sudah sebanyak 612 orang setelah ada penambahan 116 orang dalam tiga hari terakhir.
"Tiga hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 496 orang namun pada hari ini meningkat sebanyak 116 orang menjadi total 612 orang," katanya.
Dia juga menjelaskan dari 612 orang yang terkonfirmasi positif, 384 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 14
orang meninggal dunia dan 214 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini," katanya.
Berdasarkan data tersebut, pihaknya kembali menegaskan agar masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Pandemi belum berakhir dan penambahan kasus baru masih terjadi sehingga masyarakat kami minta selalu disiplin menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 di Purbalingga mencapai 612 orang
Baca juga: Kudus kejar peningkatan angka kesembuhan COVID-19
"Gedung Korpri Kabupaten Purbalingga telah dipersiapkan menjadi ruang isolasi darurat untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana di Purbalingga, Kamis.
Dia mengatakan penyiapan ruang isolasi darurat dilakukan sebagai bentuk antisipasi jika nantinya daya tampung rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ada tidak mencukupi lagi.
Baca juga: Jateng tambah ratusan ruang isolasi dan ICU
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono menambahkan pemkab menyiapkan ruang isolasi darurat karena beberapa hari terakhir terdapat penambahan kasus COVID-19 di wilayah Purbalingga.
"Gedung ini perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi jika kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sudah tidak mencukupi lagi menampung perawatan pasien positif," katanya.
Dia mengatakan pihaknya hingga saat ini terus mengintensifkan program tes usap massal.
"Kami terus melakukan tes usap sehingga penambahan pasien positif akhir-akhir ini terus meningkat sehingga diperlukan kesiapan ruang isolasi tambahan untuk antisipasi," katanya.
Dia menambahkan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat hingga 19 November sudah sebanyak 612 orang setelah ada penambahan 116 orang dalam tiga hari terakhir.
"Tiga hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 496 orang namun pada hari ini meningkat sebanyak 116 orang menjadi total 612 orang," katanya.
Dia juga menjelaskan dari 612 orang yang terkonfirmasi positif, 384 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 14
orang meninggal dunia dan 214 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini," katanya.
Berdasarkan data tersebut, pihaknya kembali menegaskan agar masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Pandemi belum berakhir dan penambahan kasus baru masih terjadi sehingga masyarakat kami minta selalu disiplin menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 di Purbalingga mencapai 612 orang
Baca juga: Kudus kejar peningkatan angka kesembuhan COVID-19