Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat sudah sebanyak 612 orang setelah ada penambahan 116 orang dalam tiga hari terakhir.
"Tiga hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 496 orang namun pada hari ini meningkat sebanyak 116 orang menjadi total 612 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Kamis.
Dia juga menjelaskan dari 612 orang yang terkonfirmasi positif, 384 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 14 orang meninggal dunia dan 214 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada.
Baca juga: Camat di Jepara meninggal, seorang keluarganya dinyatakan positif COVID-19
Berdasarkan data tersebut, pihaknya kembali menegaskan agar masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Pandemi belum berakhir dan penambahan kasus baru masih terjadi sehingga masyarakat kami minta selalu disiplin menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.
Dia juga mengatakan meskipun terjadi penambahan kasus baru namun tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Purbalingga relatif tinggi.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus memantau perkembangan kasus COVID-19 di wilayah setempat sambil terus meningkatkan sosialisasi mengenai protokol kesehatan.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk makin disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kami juga terus mengintensifkan kampanye 3M guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.
Dia juga kembali menambahkan bahwa pihaknya masih terus berupaya menekan jumlah kasus COVID-19 dengan menggencarkan tes dan meningkatkan kampanye protokol kesehatan.
"Kami terus berupaya menekan pertambahan kasus COVID-19 dengan menggencarkan program 3T yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment).
"Kami terus berupaya mengoptimalkan program 3T," katanya.
Kendati demikian dia juga mengingatkan bahwa penerapan program 3T juga perlu didukung dengan penerapan 3M di tengah masyarakat, yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Masyarakat harus ikut berperan aktif dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah ini," katanya.
Baca juga: Kudus kejar peningkatan angka kesembuhan COVID-19
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna bisa digunakan di AS
"Tiga hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 496 orang namun pada hari ini meningkat sebanyak 116 orang menjadi total 612 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Kamis.
Dia juga menjelaskan dari 612 orang yang terkonfirmasi positif, 384 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 14 orang meninggal dunia dan 214 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada.
Baca juga: Camat di Jepara meninggal, seorang keluarganya dinyatakan positif COVID-19
Berdasarkan data tersebut, pihaknya kembali menegaskan agar masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Pandemi belum berakhir dan penambahan kasus baru masih terjadi sehingga masyarakat kami minta selalu disiplin menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.
Dia juga mengatakan meskipun terjadi penambahan kasus baru namun tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Purbalingga relatif tinggi.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus memantau perkembangan kasus COVID-19 di wilayah setempat sambil terus meningkatkan sosialisasi mengenai protokol kesehatan.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk makin disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kami juga terus mengintensifkan kampanye 3M guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.
Dia juga kembali menambahkan bahwa pihaknya masih terus berupaya menekan jumlah kasus COVID-19 dengan menggencarkan tes dan meningkatkan kampanye protokol kesehatan.
"Kami terus berupaya menekan pertambahan kasus COVID-19 dengan menggencarkan program 3T yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment).
"Kami terus berupaya mengoptimalkan program 3T," katanya.
Kendati demikian dia juga mengingatkan bahwa penerapan program 3T juga perlu didukung dengan penerapan 3M di tengah masyarakat, yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Masyarakat harus ikut berperan aktif dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah ini," katanya.
Baca juga: Kudus kejar peningkatan angka kesembuhan COVID-19
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna bisa digunakan di AS