Semarang (ANTARA) -
"Total penambahan ada sekitar 520 kamar isolasi dan 104 ruang ICU. Penambahan tersebut diperkirakan akan selesai sekitar satu hingga dua minggu ke depan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Pemprov Jateng juga akan melakukan antisipasi kegiatan keagamaan dan akhir tahun sehingga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mendata serta melaporkan semua agenda kegiatan.
"Kita menyiapkan skenario karena mau akhir tahun, ada yang banyak merayakan kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi, Natal, dan juga malam tahun baru. Kita semua minta seluruh kabupaten/kota untuk mendata dan melaporkan agenda kegiatan," ujarnya.
Menurut dia, dengan mendata dan melaporkan agenda kegiatan akan lebih mudah untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan massa yang berpotensi menyebarkan COVID-19.
"Pemerintah kabupaten/kota tolong dilaporkan biar kita bisa antisipasi," katanya.
Ganjar mengakui jumlah kasus COVID-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir, tercatat pada minggu ke-44 ada tambahan 2.319 kasus, sedangkan pada minggu ke-45 naik menjadi 3.903 kasus, dan minggu ke-46 sekitar 3.646 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, sampai saat ini okupansi rumah sakit masih tergolong aman. Namun, pihaknya akan melakukan penambahan tempat tidur, ruang isolasi, dan ruang ICU.
"Fluktuatif naik-turun per hari, sampai saat ini masih aman, tapi sesuai arahan Pak Gubernur tadi, kita akan menambah ICU maupun tempat isolasi. Memang belum mengkhawatirkan, tapi itu (penambahan, red.) penting," ujarnya.
Penambahan ruang isolasi dan ICU tersebut dilakukan beserta dengan peralatan yang dibutuhkan.
"Dari pertemuan dengan direktur rumah sakit milik pemerintah daerah ada 52 itu sepakat ada penambahan. Itu juga dengan alatnya seperti ventilator dan lainnya," katanya. (LHP)
Baca juga: Calon Wali Kota Semarang Hendi siap debat publik usai kena COVID-19
Baca juga: Lurah Petamburan positif COVID-19
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menambah jumlah ruang isolasi dan ruang ICU di setiap rumah sakit milik pemerintah secara bertahap sebagai upaya mempercepat penanganan COVID-19.
"Total penambahan ada sekitar 520 kamar isolasi dan 104 ruang ICU. Penambahan tersebut diperkirakan akan selesai sekitar satu hingga dua minggu ke depan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Pemprov Jateng juga akan melakukan antisipasi kegiatan keagamaan dan akhir tahun sehingga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mendata serta melaporkan semua agenda kegiatan.
"Kita menyiapkan skenario karena mau akhir tahun, ada yang banyak merayakan kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi, Natal, dan juga malam tahun baru. Kita semua minta seluruh kabupaten/kota untuk mendata dan melaporkan agenda kegiatan," ujarnya.
Menurut dia, dengan mendata dan melaporkan agenda kegiatan akan lebih mudah untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan massa yang berpotensi menyebarkan COVID-19.
"Pemerintah kabupaten/kota tolong dilaporkan biar kita bisa antisipasi," katanya.
Ganjar mengakui jumlah kasus COVID-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir, tercatat pada minggu ke-44 ada tambahan 2.319 kasus, sedangkan pada minggu ke-45 naik menjadi 3.903 kasus, dan minggu ke-46 sekitar 3.646 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, sampai saat ini okupansi rumah sakit masih tergolong aman. Namun, pihaknya akan melakukan penambahan tempat tidur, ruang isolasi, dan ruang ICU.
"Fluktuatif naik-turun per hari, sampai saat ini masih aman, tapi sesuai arahan Pak Gubernur tadi, kita akan menambah ICU maupun tempat isolasi. Memang belum mengkhawatirkan, tapi itu (penambahan, red.) penting," ujarnya.
Penambahan ruang isolasi dan ICU tersebut dilakukan beserta dengan peralatan yang dibutuhkan.
"Dari pertemuan dengan direktur rumah sakit milik pemerintah daerah ada 52 itu sepakat ada penambahan. Itu juga dengan alatnya seperti ventilator dan lainnya," katanya. (LHP)
Baca juga: Calon Wali Kota Semarang Hendi siap debat publik usai kena COVID-19
Baca juga: Lurah Petamburan positif COVID-19