Kudus (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meluncurkan Sistem Baca Identifikasi dan Kodefikasi (Si-Cantik‎) yang bisa diunduh di playstore  untuk memudahkan aparatur sipil negara (ASN) melacak penanggung jawab aset secara digital.

"Tujuan utama kami membuat aplikasi 'Si-Cantik' untuk memudahkan dalam mendeteksi aset pemerintah melalui pindai barkode sudah bisa diketahui penanggung jawabnya serta asetnya milik dari organisasi perangkat daerah (OPD)," kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kudus Yusi Sasepti‎ saat peluncuran aplikasi "Si-Cantik" di Command Center Kudus, Rabu.

Ia memastikan setiap benda yang menjadi aset pemkab dilengkapi dengan stiker barcode, ketika dipindai bisa langsung diketahui penanggung jawabnya.

Baca juga: Peluang usaha pertashop di Kudus masih terbuka, ini persyaratannya

Sehingga, lanjut dia, ketika ada barang yang hilang dan terdapat barcode, mudah diidentifikasi barang tersebut milik OPD mana.
"Karena asetnya pemerintah itu banyak, sehingga aplikasi memudahkan mengetahui siapa penanggung jawabnya," ujarnya.

Ia mengakui aplikasi tersebut belum sempurna, sehingga masih perlu disempurnakan kembali agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh banyak pihak, terutama ASN.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus Kholid Seif menyampaikan aplikasi tersebut tidak hanya terbatas untuk Dinas Kominfo, melainkan bisa digunakan oleh OPD lain.

Baca juga: Pertamina pastikan kelancaran distribusi BBM dan elpiji di Kudus

Nantinya, lanjut dia, akan ditawarkan kepada OPD lain untuk memanfaatkan aplikasi yang bisa memudahkan deteksi aset daerah secara digital. "Cukup dengan memindai pada barcode sudah langsung muncul informasi mengenai aset tersebut," ucapnya.

Untuk mendapatkan aplikasi tersebut, cukup diunduh lewat google playstore dengan ukuran aplikasi yang tergolong ringan karena hanya 9,3 megabyte dan akan muncul tampilan Menara Kudus sebagai ikon Kota Kudus.

Pada aplikasi yang diunduh, terdapat beberapa menu untuk mengetahui aset yang sudah diinput serta terdapat pindai barcode.

Baca juga: 340 pekerja rokok di Kudus minati program rumah bersubsidi

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024