Semarang (ANTARA) -
"Ini bagus, saya melihat potensi yang bisa dikembangkan jadi destinasi wisata unggulan, ini keren lho," kata Ganjar usai mengantarkan langsung daging kurban dan bantuan sembako untuk warga Dusun Girpasang, Kabupaten Klaten, Sabtu.
Dusun Girpasang memang unik karena terletak di lereng Gunung Merapi dan terpencil serta terpisahkan dengan desa lainnya oleh jurang cukup dalam.
Untuk mencapai dusun tersebut, jalan satu-satunya adalah melewati jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter dengan jalan setapak.
Akses jalan yang berkelok-kelok dan menjadi akses satu-satunya warga untuk masuk ke Dusun Girpasang itu menawarkan perjalanan wisata yang cukup menantang.
Sebenarnya, warga juga telah membuat gondola kecil yang menghubungkan antara dua desa, namun gondola itu hanya untuk mengangkut barang guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Saat di Dusun Girpasang, tampak rumah-rumah sederhana penduduk dan hanya ada 9 rumah yang dihuni 12 kepala keluarga dengan total 37 jiwa
Rumah yang didominasi kayu itu begitu eksotis karena berada di ketinggian dengan udara dingin di pegunungan serta sejumlah kandang sapi yang menjadi penghasilan utama warga dusun membuat suasana semakin asri.
"Memang PR saya yang belum selesai soal jembatan di sini. Sebenarnya sudah saya usulkan ke kementerian dan sudah disetujui, namun karena 'refocusing' anggaran terkait COVID-19, ditunda dulu. Saya akan ajukan lagi dan mudah-mudahan tahun depan sudah ada jembatannya," ujar Ganjar.
Meskipun ke depannya dibangun jembatan penghubung, namun Ganjar meminta agar jembatan itu hanya untuk kondisi darurat, sedangkan akses jalan yang sudah ada saat ini, dibiarkan menjadi jalan utama.
"Karena ini unik, jalannya naik turun dan bagus sekali. Saya minta Pak Kades bergerak dengan menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata. Ini pasti keren kalau dikelola dan dipasarkan kepada wisatawan," katanya.
Baca juga: Ganjar sebut warga Klaten ingin jual ginjal saat pandemi sudah ditangani
Guna merealisasikan hal tersebut, Ganjar meminta agar pemerintah desa menggandeng universitas atau anak-anak muda kreatif guna membangun dan mengembangkan potensi wisata Dusun Girpasang itu.
"Kearifan lokal masyarakat di sini, budayanya, suasananya, ini sangat unik dan menarik. Pasti bagus kalau dikelola," ujarnya.
Kepala Desa Tegalmulyo Sutarno mengaku sepakat dengan usulan Gubernur Ganjar, apalagi sebenarnya Dusun Girpasang memang telah disiapkan untuk dijadikan destinasi wisata.
"Sudah sejak 2017 kami gerakkan Girpasang jadi destinasi wisata karena memiliki keunikan yang tidak banyak dijumpai di tempat lain, namun memang karena kondisi saat ini, belum bisa maksimal," katanya.
Menurut dia, masih banyak sarana prasarana yang harus dipenuhi untuk menjadikan Dusun Girpasang layak menjadi objek wisata, sedangkan kondisi keuangan desa sangat terbatas.
"Tapi kami akan upayakan secara maksimal. Selain Girpasang, kami memiliki objek wisata alam lain seperti 'camping ground' pendakian Gunung Merapi, Goa Jepang dan Embung. Selain pemandangan alam yang indah, kami juga punya potensi seni budaya yang cukup lumayan," ujarnya. (LHP)
Baca juga: Tiga anggota Kodam Jaya diduga terlibat pencurian kabel di Klaten
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah mengelola Dusun Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, menjadi objek wisata karena dinilai memiliki eksotisme yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
"Ini bagus, saya melihat potensi yang bisa dikembangkan jadi destinasi wisata unggulan, ini keren lho," kata Ganjar usai mengantarkan langsung daging kurban dan bantuan sembako untuk warga Dusun Girpasang, Kabupaten Klaten, Sabtu.
Dusun Girpasang memang unik karena terletak di lereng Gunung Merapi dan terpencil serta terpisahkan dengan desa lainnya oleh jurang cukup dalam.
Untuk mencapai dusun tersebut, jalan satu-satunya adalah melewati jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter dengan jalan setapak.
Akses jalan yang berkelok-kelok dan menjadi akses satu-satunya warga untuk masuk ke Dusun Girpasang itu menawarkan perjalanan wisata yang cukup menantang.
Sebenarnya, warga juga telah membuat gondola kecil yang menghubungkan antara dua desa, namun gondola itu hanya untuk mengangkut barang guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Saat di Dusun Girpasang, tampak rumah-rumah sederhana penduduk dan hanya ada 9 rumah yang dihuni 12 kepala keluarga dengan total 37 jiwa
Rumah yang didominasi kayu itu begitu eksotis karena berada di ketinggian dengan udara dingin di pegunungan serta sejumlah kandang sapi yang menjadi penghasilan utama warga dusun membuat suasana semakin asri.
"Memang PR saya yang belum selesai soal jembatan di sini. Sebenarnya sudah saya usulkan ke kementerian dan sudah disetujui, namun karena 'refocusing' anggaran terkait COVID-19, ditunda dulu. Saya akan ajukan lagi dan mudah-mudahan tahun depan sudah ada jembatannya," ujar Ganjar.
Meskipun ke depannya dibangun jembatan penghubung, namun Ganjar meminta agar jembatan itu hanya untuk kondisi darurat, sedangkan akses jalan yang sudah ada saat ini, dibiarkan menjadi jalan utama.
"Karena ini unik, jalannya naik turun dan bagus sekali. Saya minta Pak Kades bergerak dengan menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata. Ini pasti keren kalau dikelola dan dipasarkan kepada wisatawan," katanya.
Baca juga: Ganjar sebut warga Klaten ingin jual ginjal saat pandemi sudah ditangani
Guna merealisasikan hal tersebut, Ganjar meminta agar pemerintah desa menggandeng universitas atau anak-anak muda kreatif guna membangun dan mengembangkan potensi wisata Dusun Girpasang itu.
"Kearifan lokal masyarakat di sini, budayanya, suasananya, ini sangat unik dan menarik. Pasti bagus kalau dikelola," ujarnya.
Kepala Desa Tegalmulyo Sutarno mengaku sepakat dengan usulan Gubernur Ganjar, apalagi sebenarnya Dusun Girpasang memang telah disiapkan untuk dijadikan destinasi wisata.
"Sudah sejak 2017 kami gerakkan Girpasang jadi destinasi wisata karena memiliki keunikan yang tidak banyak dijumpai di tempat lain, namun memang karena kondisi saat ini, belum bisa maksimal," katanya.
Menurut dia, masih banyak sarana prasarana yang harus dipenuhi untuk menjadikan Dusun Girpasang layak menjadi objek wisata, sedangkan kondisi keuangan desa sangat terbatas.
"Tapi kami akan upayakan secara maksimal. Selain Girpasang, kami memiliki objek wisata alam lain seperti 'camping ground' pendakian Gunung Merapi, Goa Jepang dan Embung. Selain pemandangan alam yang indah, kami juga punya potensi seni budaya yang cukup lumayan," ujarnya. (LHP)
Baca juga: Tiga anggota Kodam Jaya diduga terlibat pencurian kabel di Klaten