Semarang (ANTARA) -
"Bapak-Ibu semuanya, kalau di dalam ruangan tolong jendelanya dibuka, setelah satu jam bisa keluar ruangan dulu, kalau perlu pasang alat steril udara. Mejanya juga kalau bisa disorot atau dibersihkan sendiri-sendiri tiap hari," kata Ganjar saat mengecek proses belajar daring di SMA Negeri 11 Semarang, Rabu.
Terkait dengan keprotokolan itu, Ganjar menyampaikan kepada para guru bahwa beberapa hal seperti pemakaian masker saat di dalam ruangan juga dianjurkan dan mulai membiasakan diri tidak membuka masker saat berbicara dengan orang lain.
Baca juga: Banyak orang tua kepayahan dampingi anak belajar daring
Baca juga: Kadisdikbud Jateng diminta siapkan mekanisme-infrastruktur KBM daring
Ganjar juga menyarankan agar petugas keamanan di gerbang sekolah juga melakukan pengecekan kepada setiap ada orang yang hendak masuk.
"Masker dan 'handsanitizer' ini kita sudah lumayan bagus, tapi jaga jarak ini yang kita masih belum bagus, kadang masih ada yang saling berdekatan atau bahkan nempel saat kumpul. Kalau bicara juga tidak usah dekat-dekat, dari jauh saja, agak teriak tidak apa-apa apalagi Semarang ini COVID-nya masih naik-turun," ujarnya.
Hal lain yang disampaikan Ganjar dalam inspeksi mendadak itu adalah terkait Satgas Jogo Sekolah yang diharapkan ada di setiap sekolah untuk saling mengawasi dan memantau kepatuhan protokol.
Ia juga meminta kepada sekolah untuk mulai persiapkan kesiapan sekolah untuk menghadapi kemungkinan jika sekolah harus masuk.
"Jogo Sekolah ini perlu untuk mengawasi. Mulai juga cek kesiapan sekolah apabila mungkin nanti entah kapan sekolah masuk, siapkan kalau siswa masuk semua gimana, kalau sebagian gimana prosesnya. Lalu bagaimana ketika anak-anak di jalan atau di transportasi umum dan saat berkumpul dengan temannya. Ini harus diperhatikan betul," katanya.(LHP)
Baca juga: Disdikbud Jateng perbolehkan dana BOS untuk beli kuota internet KBM daring
Baca juga: Tiga robot mewakili lulusan Undip dalam acara wisuda daring
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pihak sekolah dan para guru agar menerapkan protokol kesehatan pada penyampaian pelajaran secara daring kepada para anak didik saat pandemi COVID-19.
"Bapak-Ibu semuanya, kalau di dalam ruangan tolong jendelanya dibuka, setelah satu jam bisa keluar ruangan dulu, kalau perlu pasang alat steril udara. Mejanya juga kalau bisa disorot atau dibersihkan sendiri-sendiri tiap hari," kata Ganjar saat mengecek proses belajar daring di SMA Negeri 11 Semarang, Rabu.
Terkait dengan keprotokolan itu, Ganjar menyampaikan kepada para guru bahwa beberapa hal seperti pemakaian masker saat di dalam ruangan juga dianjurkan dan mulai membiasakan diri tidak membuka masker saat berbicara dengan orang lain.
Baca juga: Banyak orang tua kepayahan dampingi anak belajar daring
Baca juga: Kadisdikbud Jateng diminta siapkan mekanisme-infrastruktur KBM daring
Ganjar juga menyarankan agar petugas keamanan di gerbang sekolah juga melakukan pengecekan kepada setiap ada orang yang hendak masuk.
"Masker dan 'handsanitizer' ini kita sudah lumayan bagus, tapi jaga jarak ini yang kita masih belum bagus, kadang masih ada yang saling berdekatan atau bahkan nempel saat kumpul. Kalau bicara juga tidak usah dekat-dekat, dari jauh saja, agak teriak tidak apa-apa apalagi Semarang ini COVID-nya masih naik-turun," ujarnya.
Hal lain yang disampaikan Ganjar dalam inspeksi mendadak itu adalah terkait Satgas Jogo Sekolah yang diharapkan ada di setiap sekolah untuk saling mengawasi dan memantau kepatuhan protokol.
Ia juga meminta kepada sekolah untuk mulai persiapkan kesiapan sekolah untuk menghadapi kemungkinan jika sekolah harus masuk.
"Jogo Sekolah ini perlu untuk mengawasi. Mulai juga cek kesiapan sekolah apabila mungkin nanti entah kapan sekolah masuk, siapkan kalau siswa masuk semua gimana, kalau sebagian gimana prosesnya. Lalu bagaimana ketika anak-anak di jalan atau di transportasi umum dan saat berkumpul dengan temannya. Ini harus diperhatikan betul," katanya.(LHP)
Baca juga: Disdikbud Jateng perbolehkan dana BOS untuk beli kuota internet KBM daring
Baca juga: Tiga robot mewakili lulusan Undip dalam acara wisuda daring