Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mendata jumlah warga positif Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang sembuh di wilayahnya, hingga Kamis ini, bertambah menjadi 69 orang.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali Ratri Survivalina, pihaknya mendata jumlah warga Boyolali yang positif COVID-19 dan sembuh hingga Kamis pukul 15.00 WIB bertambah delapan orang sehingga menjadi 69 orang.
Jumlah warga secara akumulasi terpapar COVID-19 di Boyolali totalnya sebanyak 155 orang, yang terdiri dari 69 orang dinyatakan sembuh, 82 orang dirawat di rumah sakit, dan empat lainnya meninggal dunia.
Delapan orang warga Boyolali yang dinyatakan sembuh COVID-19, kata Ratri, yakni nomor register (No.reg) 069 inisial SW dan 070 (TK) keduanya warga Desa Guwo Kecamatan Wonosegoro Boyolali. Nomor register 018 (YH) dari Desa Keyongan Nogosari, Nomor register 019 (SIS) Desa Sawahan Ngemplak.
Baca juga: RS Moewardi Surakarta sisakan puluhan karyawan positif COVID-19
Pasien sembuh lainnya, nomor register 125 (SUL) warga Desa Keyongan Nogosari, No.reg 130 (HY) dari Desa Tanjungsari Banyudono, No.reg136 (GL) dari Desa Jipangan, Banyudono, dan No.reg154 STR dari Desa Sembungan Nogosari.
Ratri mengatakan perkembangan kasus positif COVID-19,hingga Kamis ini, ada penambahan 10 kasus, sehingga jumlahnya di Kabupaten Boyolali sebanyak 155 kasus. Semua tambahan merupakan kiriman dari rumah sakit di luar Boyolali.
Menurut Ratri tambahan 10 warga Boyolali yang positif COVID-19 tersebut antara lain register 146 (TRJ) dari Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede yang merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta. Kasus register 147 (BYM) dari Desa Ngenden, Kecamatan Ampel, merupakan bayi baru lahir, dan saat ini menjalani perawatan di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Selain itu, pasien register 148 (SF) dari Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Saat ini pasien menjalani perawatan di RS UNS Surakarta. Kasus register 149 (NAS) dari Desa Ngleses. Kecamatan Juwangi, register 150 (SYT) dari Desa Senting, Kecamatan Sambi. Yang bersangkutan merupakan Nakes di RS Jiwa Daerah Surakarta dan dilakukan karantina di RS yang sama.
Kasus register nomor 151 (AAS) dari Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, merupakan Nakes RSUD dr Moewardi. Dia saat ini menjalani karantina di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Kasus register 152 (JHT) dari Desa Sawahan Kacamatan Ngemplak, register 153 (MRS) dari Desa Ngenden, Kecamatan Ampel.
MRS tersebut merupakan ibu dari pasien nomor 147 (BYM), register 154 (STR) dari Desa Sambungan Kecamatan Nogosari merupakan karyawan di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Register 155 (SYM) dari Desa Walen Kecamatan Simo. Pasien menderita sakit di rawat di RS dr Moewardi Surakarta.
Kendati demikian, Dinkes Kabupaten Boyolali bersama Gugus Tugas COVID-19 setempat terus meningkatkan kegiatan tes usap yang awalnya rata-rata 30 orang per hari, kini bertambah menjadi 200 orang per hari untuk mencegah mata rantai penularan virus.
Baca juga: Penyembuhan pasien COVID-19 lebih cepat, peneliti: Penularan masih tinggi
Menurut Kepala Dinkes Boyolali Ratri Survivalina, pihaknya mendata jumlah warga Boyolali yang positif COVID-19 dan sembuh hingga Kamis pukul 15.00 WIB bertambah delapan orang sehingga menjadi 69 orang.
Jumlah warga secara akumulasi terpapar COVID-19 di Boyolali totalnya sebanyak 155 orang, yang terdiri dari 69 orang dinyatakan sembuh, 82 orang dirawat di rumah sakit, dan empat lainnya meninggal dunia.
Delapan orang warga Boyolali yang dinyatakan sembuh COVID-19, kata Ratri, yakni nomor register (No.reg) 069 inisial SW dan 070 (TK) keduanya warga Desa Guwo Kecamatan Wonosegoro Boyolali. Nomor register 018 (YH) dari Desa Keyongan Nogosari, Nomor register 019 (SIS) Desa Sawahan Ngemplak.
Baca juga: RS Moewardi Surakarta sisakan puluhan karyawan positif COVID-19
Pasien sembuh lainnya, nomor register 125 (SUL) warga Desa Keyongan Nogosari, No.reg 130 (HY) dari Desa Tanjungsari Banyudono, No.reg136 (GL) dari Desa Jipangan, Banyudono, dan No.reg154 STR dari Desa Sembungan Nogosari.
Ratri mengatakan perkembangan kasus positif COVID-19,hingga Kamis ini, ada penambahan 10 kasus, sehingga jumlahnya di Kabupaten Boyolali sebanyak 155 kasus. Semua tambahan merupakan kiriman dari rumah sakit di luar Boyolali.
Menurut Ratri tambahan 10 warga Boyolali yang positif COVID-19 tersebut antara lain register 146 (TRJ) dari Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede yang merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta. Kasus register 147 (BYM) dari Desa Ngenden, Kecamatan Ampel, merupakan bayi baru lahir, dan saat ini menjalani perawatan di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Selain itu, pasien register 148 (SF) dari Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Saat ini pasien menjalani perawatan di RS UNS Surakarta. Kasus register 149 (NAS) dari Desa Ngleses. Kecamatan Juwangi, register 150 (SYT) dari Desa Senting, Kecamatan Sambi. Yang bersangkutan merupakan Nakes di RS Jiwa Daerah Surakarta dan dilakukan karantina di RS yang sama.
Kasus register nomor 151 (AAS) dari Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, merupakan Nakes RSUD dr Moewardi. Dia saat ini menjalani karantina di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Kasus register 152 (JHT) dari Desa Sawahan Kacamatan Ngemplak, register 153 (MRS) dari Desa Ngenden, Kecamatan Ampel.
MRS tersebut merupakan ibu dari pasien nomor 147 (BYM), register 154 (STR) dari Desa Sambungan Kecamatan Nogosari merupakan karyawan di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Register 155 (SYM) dari Desa Walen Kecamatan Simo. Pasien menderita sakit di rawat di RS dr Moewardi Surakarta.
Kendati demikian, Dinkes Kabupaten Boyolali bersama Gugus Tugas COVID-19 setempat terus meningkatkan kegiatan tes usap yang awalnya rata-rata 30 orang per hari, kini bertambah menjadi 200 orang per hari untuk mencegah mata rantai penularan virus.
Baca juga: Penyembuhan pasien COVID-19 lebih cepat, peneliti: Penularan masih tinggi