Kudus (ANTARA) - Seorang pasien positif penyakit virus corona (COVID-19) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah, dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi di rumah sakit setempat.
"Total isolasi yang harus saya jalani selama 16 hari sejak mulai mengeluh sakit pada 25 Maret 2020 dan harus menjalani rawat inap," kata Sukarsih pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh saat jumpa pers di Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis.
Dalam jumpa pers tersebut, hadir Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus M. Hartopo, Direktur Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto serta juru bicara pencegahan dan pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi.
Sukarsih warga asal Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati yang bekerja di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus mengakui sejak 21 Maret 2020 bertugas di ruang isolasi khusus sehingga dirinya termasuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia 3.293 kasus dan 252 orang sembuh
Keluhan yang dialami sebelumnya, yakni sakit perut, mungkin karena nyeri saat haid, dan diare. Sedangan saat dirawat timbul batuk kering dan sesak nafas.
Selanjutnya pada 27 Maret 2020 dokter menyarankan dilakukan CT Scan Thorax atau CT Scan dada dan hasilnya mengarah ke COVID-19, kemudian dipindah ke ruang isolasi khusus untuk pasien dalam pengawasan (PDP).
Pada 28 Maret 2020 pasien menjalani tes cepat (rapid test) dan hasilnya ternyata positif, kemudian dilakukan swab tenggorokan dua kali.
Baca juga: Pemkab Wonosobo fasilitasi tempat isolasi mandiri pasien sembuh dari COVID-19
"Agar bisa sembuh, saya berupaya befikir positif dan semua obat dan masukan dari dokter selalu saya terima dan lakukan dengan suka cita," ujarnya.
Meskipun demikian, dia mengaku, sempat takut setelah hasil polymerase chain reaction (PCR) pada 3 April 2020 dinyatakan positif COVID-19.
Pada tanggal 4-5 April 2020 pasien kembali menjalani swab dua kali untuk memastikan kesembuhannya.
"Saya bersyukur ternyata pada 8 April 2020 mendapatkan informasi bahwa hasil PCR untuk kedua swab sudah negatif, sehingga dinyatakan sembuh dan bebas dari COVID-19, serta boleh pulang," ujarnya.
Baca juga: 10 pasien COVID-19 di Semarang dinyatakan sembuh
Ia bercerita bahwa obat untuk bisa sembuh dari COVID-19 hanya tiga, yakni vitamin, antibiotik dan suasana hati yang gembira.
Pada kesempatan tersebut, dia berpesan agar masyarakat tidak takut atau panik karena COVID-19, tetapi harus patuh saran pemerintah untuk "social distancing" atau menjaga jarak sosial serta "physical distancing" atau berdiam diri di rumah.
"Jangan lupa minum vitamin dan selalu pakai masker, batuk dengan etika batuk yang benar," ujarnya.
Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus M. Hartopo mengingatkan masyarakat agar tidak takut dengan corona karena ada pasien yang sudah sembuh serta masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan social distance dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Dua warga Temanggung dinyatakan sembuh dari COVID-19
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Magelang bertambah satu
"Total isolasi yang harus saya jalani selama 16 hari sejak mulai mengeluh sakit pada 25 Maret 2020 dan harus menjalani rawat inap," kata Sukarsih pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh saat jumpa pers di Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis.
Dalam jumpa pers tersebut, hadir Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus M. Hartopo, Direktur Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto serta juru bicara pencegahan dan pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi.
Sukarsih warga asal Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati yang bekerja di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus mengakui sejak 21 Maret 2020 bertugas di ruang isolasi khusus sehingga dirinya termasuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia 3.293 kasus dan 252 orang sembuh
Keluhan yang dialami sebelumnya, yakni sakit perut, mungkin karena nyeri saat haid, dan diare. Sedangan saat dirawat timbul batuk kering dan sesak nafas.
Selanjutnya pada 27 Maret 2020 dokter menyarankan dilakukan CT Scan Thorax atau CT Scan dada dan hasilnya mengarah ke COVID-19, kemudian dipindah ke ruang isolasi khusus untuk pasien dalam pengawasan (PDP).
Pada 28 Maret 2020 pasien menjalani tes cepat (rapid test) dan hasilnya ternyata positif, kemudian dilakukan swab tenggorokan dua kali.
Baca juga: Pemkab Wonosobo fasilitasi tempat isolasi mandiri pasien sembuh dari COVID-19
"Agar bisa sembuh, saya berupaya befikir positif dan semua obat dan masukan dari dokter selalu saya terima dan lakukan dengan suka cita," ujarnya.
Meskipun demikian, dia mengaku, sempat takut setelah hasil polymerase chain reaction (PCR) pada 3 April 2020 dinyatakan positif COVID-19.
Pada tanggal 4-5 April 2020 pasien kembali menjalani swab dua kali untuk memastikan kesembuhannya.
Baca juga: 10 pasien COVID-19 di Semarang dinyatakan sembuh
Ia bercerita bahwa obat untuk bisa sembuh dari COVID-19 hanya tiga, yakni vitamin, antibiotik dan suasana hati yang gembira.
Pada kesempatan tersebut, dia berpesan agar masyarakat tidak takut atau panik karena COVID-19, tetapi harus patuh saran pemerintah untuk "social distancing" atau menjaga jarak sosial serta "physical distancing" atau berdiam diri di rumah.
"Jangan lupa minum vitamin dan selalu pakai masker, batuk dengan etika batuk yang benar," ujarnya.
Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus M. Hartopo mengingatkan masyarakat agar tidak takut dengan corona karena ada pasien yang sudah sembuh serta masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan social distance dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Dua warga Temanggung dinyatakan sembuh dari COVID-19
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Magelang bertambah satu