Temanggung, Jateng (ANTARA) - Beberapa rumah warga di bantaran Sungai Galeh di lingkungan Panjangsari Kelurahan Parakan Wetan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terancam longsor akibat talut sungai ambrol.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono di Temanggung, Jumat, mengatakan talut di Lingkungan Panjangsari, Kelurahan Parakan Wetan, Kecamatan Parakan ambrol pada Kamis (2/4) petang saat terjadi banjir usai terjadi hujan deras di daerah hulu.
Warga yang rumahnya terancam diminta untuk menyingkir, terutama saat terjadi hujan deras dikhawatirkan ada banjir susulan yang dapat mengancam permukiman mereka.
Baca juga: Jembatan ambrol, jalur utama Temanggung-Wonosobo ditutup total
"Talut dan senderan yang ambrol sepanjang 60 meter dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian 10 meter, ditaksir kerugian mencapai Rp 400 juta," katanya.
Ia mengatakan sejumlah pekarangan dan bangunan rumah warga yang ada di sekitar talut ikut tergerus atau ambrol.
Djoko menyampaikan pada Kamis (2/4) sekitar pukul 15.00 WIB terjadi hujan deras dan sekitar pukul 17.00 WIB terjadi banjir di Sungai Galeh kemudian air mengikis talut di sebelah timur Jembatan Galeh yang mengakibatkan talut ambrol sampai dengan perumahan penduduk.
Menurut dia tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun beberapa bagian bangunan rumah warga rusak, yakni milik Sutrisno bangunan dapur ambrol kerugian sekitar Rp10 juta, kemudian rumah Suwardi dan Suprapti bangunan dapur juga ambrol kerugian masing-masing sekitar Rp15 juta.
Selain itu, beberapa rumah warga yang lain juga terancam longsor, meskipun saat ini bangunan rumah mereka belum ada yang rusak, demikian Djoko Prasetyono.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono di Temanggung, Jumat, mengatakan talut di Lingkungan Panjangsari, Kelurahan Parakan Wetan, Kecamatan Parakan ambrol pada Kamis (2/4) petang saat terjadi banjir usai terjadi hujan deras di daerah hulu.
Warga yang rumahnya terancam diminta untuk menyingkir, terutama saat terjadi hujan deras dikhawatirkan ada banjir susulan yang dapat mengancam permukiman mereka.
Baca juga: Jembatan ambrol, jalur utama Temanggung-Wonosobo ditutup total
"Talut dan senderan yang ambrol sepanjang 60 meter dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian 10 meter, ditaksir kerugian mencapai Rp 400 juta," katanya.
Ia mengatakan sejumlah pekarangan dan bangunan rumah warga yang ada di sekitar talut ikut tergerus atau ambrol.
Djoko menyampaikan pada Kamis (2/4) sekitar pukul 15.00 WIB terjadi hujan deras dan sekitar pukul 17.00 WIB terjadi banjir di Sungai Galeh kemudian air mengikis talut di sebelah timur Jembatan Galeh yang mengakibatkan talut ambrol sampai dengan perumahan penduduk.
Menurut dia tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun beberapa bagian bangunan rumah warga rusak, yakni milik Sutrisno bangunan dapur ambrol kerugian sekitar Rp10 juta, kemudian rumah Suwardi dan Suprapti bangunan dapur juga ambrol kerugian masing-masing sekitar Rp15 juta.
Selain itu, beberapa rumah warga yang lain juga terancam longsor, meskipun saat ini bangunan rumah mereka belum ada yang rusak, demikian Djoko Prasetyono.