Jumat besok, pemerintah buka akun "chatbot" WhatsApp soal virus corona

Kamis, 19 Maret 2020 20:39 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika pekan ini akan merilis akun interaktif dengan chatbot di platform aplikasi pesan WhatsApp untuk memberikan informasi seputar pandemik virus corona baru (COVID-19).

Chatbot tentang COVID-19 itu akan mengudara mulai Jumat (20/3), antara sore dan malam hari.

Chatbot atau chatterbot adalah program komputer yang dirancang untuk menyimulasikan percakapan intelektual dengan satu atau lebih banyak manusia secara teks, dan bisa juga melalui audio.

"Bekerja sama dengan Facebook, WhatsApp dan Telkom Group, membangun chatbot di WhatsApp dengan nama akun "covid19.go.id"," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, saat konferensi pers yang disiarkan secara streaming di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kominfo sebar SMS broadcast tentang virus corona

Baca juga: Kominfo terapkan "work from home" mulai besok


Kominfo berjanji akan mempublikasikan nomor untuk akun tersebut secepatnya.

Lewat akun tersebut, masyarakat bisa memperoleh informasi soal virus corona dan penyakit COVID-19 lewat interaksi dengan chatbot.

Konten-konten yang dipublikasikan lewat platform tersebut berasal dari BNPB dan Kementerian Kesehatan.

Menurut Johnny, saat ini hanya dua negara yang menggunakan platform interaksi WhatsApp untuk menyebarkan informasi tentang virus corona, yaitu Indonesia dan Singapura.

Pada konferensi tersebut, pemerintah mengatakan sudah berkoordinasi dengan operator seluler agar tidak mengenakan biaya dan kuota saat mengakses situs resmi pemerintah untuk pandemik virus corona covid19.go.id, serta call center 119 dan 117.

Kominfo menetapkan nomor baru pelayanan darurat 117 bebas pulsa yang secara eksklusif digunakan BNPB.

Baca juga: Lalu lintas data internet melonjak sejak kerja dari rumah

Baca juga: Kominfo sesuaikan jadwal program beasiswa digital dan startup


SMS broadcast

Kominfo bersama operator seluler akan mulai menyebarkan SMS broadcast untuk publik berisi informasi yang berkaitan dengan virus corona.

"Mulai hari ini, Selasa (17/3) pesan SMS Broadcast sudah bisa diterima publik melalui perangkat seluler," kata Kominfo melalui keterangan pers.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, dalam keterangan tersebut menyampaikan saat rapat bersama kementerian dan operator seluler pada Senin (16/3) lalu, penyelenggara seluler diminta untuk menyiapkan strategi dalam menghadapi wabah ini.

"Operator seluler diminta untuk meningkatkan kapasitasnya dan melakukan promo-promo kepada masyarakat untuk mendapatkan peningkatan kewaspadaan," kata dia.

Operator seluler memberikan layanan gratis untuk panggilan darurat seperti 112 dan 117.

Kominfo dan operator seluler juga sedang menyiapkan mekanisme untuk tracking, pelacakan, dan protokol penyebaran informasi publik melalui pesan instan.

Tracking atau pelacakan melalui layanan seluler dilakukan untuk membantu petugas kesehatan mencegah penyebaran penyakit COVID-19.

Baca juga: Informasi penutupan jalan tidak ada di situs Kominfo

Baca juga: Kominfo: Hoaks, penutupan jalan untuk semprot disinfektan


 


Pewarta : Natisha Andarningtyas
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Menko Pangan minta kementerian terkait utamakan produksi susu lokal

13 November 2024 16:05 Wib

KLH dan Kodim tanam 1.000 pohon durian varietas asli Banyumas

09 November 2024 22:28 Wib

Kemenag Temanggung latih mualaf digital marketing

06 November 2024 20:12 Wib

Kementerian LH soroti peran penting pemda pantau sampah laut

31 October 2024 14:25 Wib

Auditor utama BPK diperiksa KPK soal predikat WTP Kementan

30 October 2024 13:20 Wib
Terpopuler

Etnik jazz, harmoni musik dan suara alam untuk gerakan lestari

HIBURAN - 12 November 2024 15:09 Wib

Pasar Modal Indonesia selenggarakan CMSE 2024

EKONOMI - 10 November 2024 14:24 Wib

Sebanyak 179 guru di Cimahi belajar jurnalistik bersama ANTARA

PERISTIWA - 12 November 2024 11:41 Wib

Fitur "Face Recognition" BPJS Kesehatan mudahkan pasien di RS

EKONOMI - 13 November 2024 14:42 Wib

DPRD Semarang minta evaluasi pengelolaan Trans Semarang

EKONOMI - 16 jam lalu