Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memperkirakan masa panen raya di wilayah itu akan berlangsung mulai akhir Maret dan puncaknya pada April 2020.
Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas Widarso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu mengatakan, saat ini sebagian petani di sekitar kaki Gunung Slamet dan wilayah timur Banyumas khususnya Kecamatan Kemranjen sudah ada yang mulai panen.
"Kalau di sekitar kaki Gunung Slamet memang panennya rutin, tidak pernah berhenti tanam padi karena airnya selalu tersedia," jelasnya.
Baca juga: Musim panen, Bulog subdivre Banyumas siap serap beras petani
Ia mengatakan hingga saat ini tanaman padi yang telah panen mencapai kisaran 1.000 hektare dari total luas tanam yang 30.000 hektare.
Widarso memperkirakan potensi luas tanaman padi yang siap dipanen saat panen raya mencapai kisaran 20.000 hektare, sedangkan sisanya pada bulan Mei.
"Kami memang belum menerima laporan mengenai produktivitasnya, namun diperkirakan bisa mencapai 7-8 ton gabah kering panen per hektare," katanya.
Menurut dia, petani yang saat sekarang telah panen bisa merasakan harga yang cukup tinggi karena masih berkisar Rp4.500-Rp5.000 per kilogram.
Lebih lanjut, dia mengimbau petani yang telah selesai panen agar segera mengolah lahannya sehingga dapat secepatnya menanam padi kembali.
"Apalagi ini kan baru satu kali panen pada musim tanam Oktober-Maret, jadi petani diimbau untuk segera mengolah lahannya dan menanam kembali selagi masih banyak air," katanya.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Subdivre Banyumas Dani Satrio mengatakan pihaknya siap menyerap gabah dan beras hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
"Kita siap serap, target kita (pada tahun 2020 sebanyak) 29.000 ton. Bulan April kita akan lakukan penyerapan karena wilayah Banyumas akan memasuki masa panen raya," katanya di Purwokerto, Senin (9/3).
Baca juga: Panen raya di Cilacap diperkirakan berlangsung Maret
Baca juga: Harga gabah kering panen di Cilacap tinggi mencapai Rp4.600/kg
Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas Widarso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu mengatakan, saat ini sebagian petani di sekitar kaki Gunung Slamet dan wilayah timur Banyumas khususnya Kecamatan Kemranjen sudah ada yang mulai panen.
"Kalau di sekitar kaki Gunung Slamet memang panennya rutin, tidak pernah berhenti tanam padi karena airnya selalu tersedia," jelasnya.
Baca juga: Musim panen, Bulog subdivre Banyumas siap serap beras petani
Ia mengatakan hingga saat ini tanaman padi yang telah panen mencapai kisaran 1.000 hektare dari total luas tanam yang 30.000 hektare.
Widarso memperkirakan potensi luas tanaman padi yang siap dipanen saat panen raya mencapai kisaran 20.000 hektare, sedangkan sisanya pada bulan Mei.
"Kami memang belum menerima laporan mengenai produktivitasnya, namun diperkirakan bisa mencapai 7-8 ton gabah kering panen per hektare," katanya.
Menurut dia, petani yang saat sekarang telah panen bisa merasakan harga yang cukup tinggi karena masih berkisar Rp4.500-Rp5.000 per kilogram.
Lebih lanjut, dia mengimbau petani yang telah selesai panen agar segera mengolah lahannya sehingga dapat secepatnya menanam padi kembali.
"Apalagi ini kan baru satu kali panen pada musim tanam Oktober-Maret, jadi petani diimbau untuk segera mengolah lahannya dan menanam kembali selagi masih banyak air," katanya.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Subdivre Banyumas Dani Satrio mengatakan pihaknya siap menyerap gabah dan beras hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
"Kita siap serap, target kita (pada tahun 2020 sebanyak) 29.000 ton. Bulan April kita akan lakukan penyerapan karena wilayah Banyumas akan memasuki masa panen raya," katanya di Purwokerto, Senin (9/3).
Baca juga: Panen raya di Cilacap diperkirakan berlangsung Maret
Baca juga: Harga gabah kering panen di Cilacap tinggi mencapai Rp4.600/kg