Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, akan mendapatkan tambahan 25 unit rumah khusus (rusus) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Magelang, Handini Rahayu.
Handini di Magelang, Jumat, menjelaskan rusus ini akan dibangun di Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, menambah 25 unit yang sudah ada di daerah tersebut.
"Kita mendapat kepercayaan lagi, mendapat tambahan pembangunan 25 rusus, hibah dari Kementerian PUPR. Tambahan ini karena rusus yang sudah kita bangun benar-benar tepat sasaran dan baik dari segi pengelolaan," katanya.
Baca juga: BTN berikan alternatif pengganti KPR rumah bersubsidi
Dini mengemukakan rusus merupakan strategi Kementerian PUPR untuk memfasilitasi masyarakat dengan tingkat ekonomi sangat rendah agar berkesempatan tinggal di rumah layak.
Rusus juga untuk warga di daerah perbatasan dan bencana. Meskipun begitu, calon penghuni tetap harus melalui seleksi agar rusus tepat guna dan tepat sasaran.
Pemerintah memberlakukan sistem sewa di bawah harga standar dengan batas maksimal masa sewa selama 6 tahun.
Di Kota Magelang, katanya masih banyak warga dengan tingkat ekonomi sangat rendah, di bawah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), seperti buruh gendong, tukang ojek, dan pemulung.
"Sementara angka backlog (angka masyarakat yang tidak punya rumah) di Kota Magelang mendekati 10.000 keluarga," katanya.
Sejak tahun 2017, Kota Magelang telah memiliki rusus tipe 28 sebanyak 50 unit di Kelurahan Wates dan 25 unit di Kelurahan Kedungsari. Rusus dibangun di atas lahan yang tidak mungkin dibangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) seperti di lahan miring atau sempit.
Ia menyampaikan rusus menambah fasilitas hunian layak dari Pemkot Magelang bagi MBR, disamping rusunawa. Ke depan, Pemkot Magelang juga akan membangun rumah susun sederhana milik (Rusunami) dan perumahan berbasis komunitas. (hms)
Baca juga: Bangun 100.000 rumah subsidi, target Apersi
Handini di Magelang, Jumat, menjelaskan rusus ini akan dibangun di Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, menambah 25 unit yang sudah ada di daerah tersebut.
"Kita mendapat kepercayaan lagi, mendapat tambahan pembangunan 25 rusus, hibah dari Kementerian PUPR. Tambahan ini karena rusus yang sudah kita bangun benar-benar tepat sasaran dan baik dari segi pengelolaan," katanya.
Baca juga: BTN berikan alternatif pengganti KPR rumah bersubsidi
Dini mengemukakan rusus merupakan strategi Kementerian PUPR untuk memfasilitasi masyarakat dengan tingkat ekonomi sangat rendah agar berkesempatan tinggal di rumah layak.
Rusus juga untuk warga di daerah perbatasan dan bencana. Meskipun begitu, calon penghuni tetap harus melalui seleksi agar rusus tepat guna dan tepat sasaran.
Pemerintah memberlakukan sistem sewa di bawah harga standar dengan batas maksimal masa sewa selama 6 tahun.
Di Kota Magelang, katanya masih banyak warga dengan tingkat ekonomi sangat rendah, di bawah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), seperti buruh gendong, tukang ojek, dan pemulung.
"Sementara angka backlog (angka masyarakat yang tidak punya rumah) di Kota Magelang mendekati 10.000 keluarga," katanya.
Sejak tahun 2017, Kota Magelang telah memiliki rusus tipe 28 sebanyak 50 unit di Kelurahan Wates dan 25 unit di Kelurahan Kedungsari. Rusus dibangun di atas lahan yang tidak mungkin dibangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) seperti di lahan miring atau sempit.
Ia menyampaikan rusus menambah fasilitas hunian layak dari Pemkot Magelang bagi MBR, disamping rusunawa. Ke depan, Pemkot Magelang juga akan membangun rumah susun sederhana milik (Rusunami) dan perumahan berbasis komunitas. (hms)
Baca juga: Bangun 100.000 rumah subsidi, target Apersi