Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmen menjaga integritas sebagai penyelenggara pemilu, khususnya dalam menggelar Pilkada secara serentak di 21 kabupaten/kota pada 2020.
"Jajaran KPU tetap berkomitmen menjaga integritas dan netralitas dalam menyelenggarakan Pilkada serentak 2020," kata Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Yulianto Sudrajat di Semarang, Rabu.
Baca juga: Komisioner KPU asal Jateng Wahyu Setiawan ditangkap KPK
Selain itu, KPU Jateng juga akan mengawal kinerja dari KPU kabupaten/kota dari setiap tahapan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
"Hal ini sudah kami tegaskan kepada kawan-kawan di kabupaten/kota, dan kami akan bekerja secara transparan dan akuntabel serta kami yakin publik masih mempercayai kinerja kami yang ada di Jateng," ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat di kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada pada tahun ini tetap memberikan kesempatan kepada KPU untuk bekerja maksimal sehingga pilkada bisa berjalan lancar.
Dirinya mengakui jika kasus suap yang menimpa komisioner KPU RI Wahyu Setiawan membuat masyarakat menimbang kembali integritas dan netralitas dari jajarannya sebagai penyelenggara pemilu.
"KPU di tingkat kabupaten/kota se-Jateng akan terus mawas diri dalam rangka menyelenggarakan pilkada serentak mendatang," katanya.
Baca juga: Ini penjelasan Wahyu Setiawan tentang ujaran "siap mainkan"
"Jajaran KPU tetap berkomitmen menjaga integritas dan netralitas dalam menyelenggarakan Pilkada serentak 2020," kata Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Yulianto Sudrajat di Semarang, Rabu.
Baca juga: Komisioner KPU asal Jateng Wahyu Setiawan ditangkap KPK
Selain itu, KPU Jateng juga akan mengawal kinerja dari KPU kabupaten/kota dari setiap tahapan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
"Hal ini sudah kami tegaskan kepada kawan-kawan di kabupaten/kota, dan kami akan bekerja secara transparan dan akuntabel serta kami yakin publik masih mempercayai kinerja kami yang ada di Jateng," ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat di kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada pada tahun ini tetap memberikan kesempatan kepada KPU untuk bekerja maksimal sehingga pilkada bisa berjalan lancar.
Dirinya mengakui jika kasus suap yang menimpa komisioner KPU RI Wahyu Setiawan membuat masyarakat menimbang kembali integritas dan netralitas dari jajarannya sebagai penyelenggara pemilu.
"KPU di tingkat kabupaten/kota se-Jateng akan terus mawas diri dalam rangka menyelenggarakan pilkada serentak mendatang," katanya.
Baca juga: Ini penjelasan Wahyu Setiawan tentang ujaran "siap mainkan"