Solo (ANTARA) - Bakal Calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membantah soal dinasti politik dalam pencalonannya melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju Pilkada 2020.
"Saya dalam pencalonan ikut kontestasi calon Wali Kota Surakarta 2020, bisa menang dan bisa kalah serta bisa dicoblos bisa tidak," katanya di sela menghadiri acara "Perkenalan, Silaturahim, dan Umbul Donga Mas Gibran" di Kampung Ngaglik, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu.
Oleh karena itu, warga diminta menjelaskan jika ada yang mempunyai prasangka kepada dirinya bahwa Gibran, anaknya Presiden, identik dengan dinasti politik dalam kaitan dengan proses pilkada.
"Warga yang tidak tahu tolong dijelaskan. Saya melalui tahapan-tahapan yang harus dilalui seperti yang bakal calon lainnya, dan semuanya melalui proses demokrasi," ujar dia.
Dirinya ikut mencalonkan dalam pilkada dan tidak ditunjuk bapaknya menjadi calon wali kota.
Baca juga: Basarah: Gibran punya peluang sama dengan kader lain dapatkan rekomendasi DPP
Ia menyebut menjalani proses pencalonan secara transparan, dan demokratis.
"Jadi tidak ada yang namanya dinasti politik. Jika ada dinasti politik, saya tidak mungkin harus bekerja keras bertemu dengan masyarakat seperti ini," katanya.
Gibran meminta doa restu warga agar prosesnya mengikuti pencalonan lancar hingga September mendatang.
Jika waktunya sudah tepat, dirinya bakal menyampaikan visi dan misi maju sebagai calon Wali Kota Surakarta.
Acara "Perkenalan, Silaturahim, dan Umbul Donga Mas Gibran" di tempat tersebut dihadiri seribuan relawan dan warga setempat. Acara itu juga dimeriahkan dengan kesenian Reog Ponorogo.
Ia mengatakan acara bertemu warga Mojosongo merupakan silaturahim dan umbul donga, dan bukan kampanye karena tahapan pilkada masih lama waktunya, yakni mulai Juni-Juli mendatang.
"Saya hadir di tengah masyarakat Mojosongo hanya untuk sowan atau bertemu silaturahim, sekaligus menerima masukan atau keluhan, kritikan dari warga setempat yang datang sangat antusias ini. Kalau ada keluhan yang bisa saya selesaikan sekarang bisa langsung, tetapi jika tidak bisa akan dicatat menjadi pekerjaan rumah saya," katanya.
Baca juga: Kader Serengan Bersatu bertekad kawal rekomendasi DPP PDIP, Gibran hadir
Ia meminta warga memberikan jawaban kepada warga lainnya yang masih bertanya-tanya soal pencalonannya.
"Jawabannya jadi dan serius," katanya.
Gibran mengaku sudah mendaftarkan maju Pilkada Surakarta melalui DPD PDIP Jateng pada 12 Desember 2019 dan sudah mengikuti uji kepatuhan dan kelayakan dua minggu yang lalu.
Semua tahapan dan proses, katanya, sudah dilalui, sedangkan saat ini sedang menunggu rekomendasi DPP PDIP.
"Jadi selama dua bulan terakhir ini, saya blusukan bertemu dengan warga, dan sowan dengan para tokoh-tokoh atau sesepuh serta para kiai untuk menerima masukan-masukan atau keluhan di kampung-kampung," ucapnya.
Menurut Gibran dari kegiatan blusukan tersebut sudah menghasilkan yang positif. Hasil survel internal PDIP elektabilitasnya sudah cukup ada peningkatan. Hal ini, justru dirinya bakal lebih giat lagi bekerja keras untuk warga.
Baca juga: Gibran catat banyak aspirasi masyarakat jelang pilkada 2020
Baca juga: Blusukan temui warga, Gibran tegaskan bukan untuk kampanye
Baca juga: Dituding gunakan politik dinasti, Gibran mengaku tak resah
"Saya dalam pencalonan ikut kontestasi calon Wali Kota Surakarta 2020, bisa menang dan bisa kalah serta bisa dicoblos bisa tidak," katanya di sela menghadiri acara "Perkenalan, Silaturahim, dan Umbul Donga Mas Gibran" di Kampung Ngaglik, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu.
Oleh karena itu, warga diminta menjelaskan jika ada yang mempunyai prasangka kepada dirinya bahwa Gibran, anaknya Presiden, identik dengan dinasti politik dalam kaitan dengan proses pilkada.
"Warga yang tidak tahu tolong dijelaskan. Saya melalui tahapan-tahapan yang harus dilalui seperti yang bakal calon lainnya, dan semuanya melalui proses demokrasi," ujar dia.
Dirinya ikut mencalonkan dalam pilkada dan tidak ditunjuk bapaknya menjadi calon wali kota.
Baca juga: Basarah: Gibran punya peluang sama dengan kader lain dapatkan rekomendasi DPP
Ia menyebut menjalani proses pencalonan secara transparan, dan demokratis.
"Jadi tidak ada yang namanya dinasti politik. Jika ada dinasti politik, saya tidak mungkin harus bekerja keras bertemu dengan masyarakat seperti ini," katanya.
Gibran meminta doa restu warga agar prosesnya mengikuti pencalonan lancar hingga September mendatang.
Jika waktunya sudah tepat, dirinya bakal menyampaikan visi dan misi maju sebagai calon Wali Kota Surakarta.
Acara "Perkenalan, Silaturahim, dan Umbul Donga Mas Gibran" di tempat tersebut dihadiri seribuan relawan dan warga setempat. Acara itu juga dimeriahkan dengan kesenian Reog Ponorogo.
Ia mengatakan acara bertemu warga Mojosongo merupakan silaturahim dan umbul donga, dan bukan kampanye karena tahapan pilkada masih lama waktunya, yakni mulai Juni-Juli mendatang.
"Saya hadir di tengah masyarakat Mojosongo hanya untuk sowan atau bertemu silaturahim, sekaligus menerima masukan atau keluhan, kritikan dari warga setempat yang datang sangat antusias ini. Kalau ada keluhan yang bisa saya selesaikan sekarang bisa langsung, tetapi jika tidak bisa akan dicatat menjadi pekerjaan rumah saya," katanya.
Baca juga: Kader Serengan Bersatu bertekad kawal rekomendasi DPP PDIP, Gibran hadir
Ia meminta warga memberikan jawaban kepada warga lainnya yang masih bertanya-tanya soal pencalonannya.
"Jawabannya jadi dan serius," katanya.
Gibran mengaku sudah mendaftarkan maju Pilkada Surakarta melalui DPD PDIP Jateng pada 12 Desember 2019 dan sudah mengikuti uji kepatuhan dan kelayakan dua minggu yang lalu.
Semua tahapan dan proses, katanya, sudah dilalui, sedangkan saat ini sedang menunggu rekomendasi DPP PDIP.
"Jadi selama dua bulan terakhir ini, saya blusukan bertemu dengan warga, dan sowan dengan para tokoh-tokoh atau sesepuh serta para kiai untuk menerima masukan-masukan atau keluhan di kampung-kampung," ucapnya.
Menurut Gibran dari kegiatan blusukan tersebut sudah menghasilkan yang positif. Hasil survel internal PDIP elektabilitasnya sudah cukup ada peningkatan. Hal ini, justru dirinya bakal lebih giat lagi bekerja keras untuk warga.
Baca juga: Gibran catat banyak aspirasi masyarakat jelang pilkada 2020
Baca juga: Blusukan temui warga, Gibran tegaskan bukan untuk kampanye
Baca juga: Dituding gunakan politik dinasti, Gibran mengaku tak resah