Kudus (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tetap menyiapkan jalur alternatif untuk menyambut arus mudik pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru, meskipun selama ini jarang dimanfaatkan oleh pemudik.
"Hampir setiap arus mudik, Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus selalu menyiapkan jalur alternatif. Selain untuk antisipasi kepadatan arus lalu lintas juga untuk antisipasi ketika ada kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan akses jalan terganggu," kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Putut Sri Kuncoro di sela-sela rapat koordinasi (rakor) tentang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Daerah (Ekuinda) di aula Setda Kudus, Rabu.
Rapat Ekuinda tersebut, dipimpin langsung Sekda Kudus Sam'ani Intakoris dengan dimoderatori Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kudus Dwi Agung Hartono.
Baca juga: Dishub pastikan percepatan pembangunan bandara Blora dan Purbalingga
Untuk menyiapkan jalur alternatif tersebut, kata Putut, Dishub Kudus juga menjalin komunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait kelayakan jalan yang menjadi jalur alternatif.
Meskipun jalur alternatif jarang digunakan oleh pemudik, katanya, Dishub Kudus tetap akan menyiapkan rambu penunjuk jalan menuju jalur alternatif, meskipun di sepanjang jalur alternatif juga tersedia rambu penunjuk jalan.
Jumlah rambu untuk jalur alternatif dari Surabaya menuju Semarang disediakan tujuh buah rambu, sedangkan dari Semarang menuju Surabaya ada enam buah rambu.
Rambu yang dipasang tersebut, berupa penunjuk arah ke Semarang maupun ke Surabaya, rambu belok kanan dan kiri, serta rambu penunjuk arah lainnya.
Jalur alternatif yang disiapkan hanya untuk kendaraan pribadi, sedangkan kendaraan berukuran besar tetap harus melalui jalur utama.
Untuk jalur alternatif dari arah Pati dilewatkan melalui simpang tiga Terban ke kiri menuju Pladen, Bulungcangkring, Sadang, Hadiwarno hingga perempatan Jepang, kemudian menuju Jalan Lingkar Kudus untuk melanjutkan ke Semarang.
Sebaliknya arus lalu lintas dari arah Semarang dilewatkan melalui perempatan Kerawang ke kiri menuju Tanjungrejo hingga Terban.
Jalur alternatif yang disiapkan, dalam kondisi siap dilalui karena sebelumnya sudah ada koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus terkait kesiapan jalur alternatif di Kudus.
"Hampir setiap arus mudik, Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus selalu menyiapkan jalur alternatif. Selain untuk antisipasi kepadatan arus lalu lintas juga untuk antisipasi ketika ada kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan akses jalan terganggu," kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Putut Sri Kuncoro di sela-sela rapat koordinasi (rakor) tentang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Daerah (Ekuinda) di aula Setda Kudus, Rabu.
Rapat Ekuinda tersebut, dipimpin langsung Sekda Kudus Sam'ani Intakoris dengan dimoderatori Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kudus Dwi Agung Hartono.
Baca juga: Dishub pastikan percepatan pembangunan bandara Blora dan Purbalingga
Untuk menyiapkan jalur alternatif tersebut, kata Putut, Dishub Kudus juga menjalin komunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait kelayakan jalan yang menjadi jalur alternatif.
Meskipun jalur alternatif jarang digunakan oleh pemudik, katanya, Dishub Kudus tetap akan menyiapkan rambu penunjuk jalan menuju jalur alternatif, meskipun di sepanjang jalur alternatif juga tersedia rambu penunjuk jalan.
Jumlah rambu untuk jalur alternatif dari Surabaya menuju Semarang disediakan tujuh buah rambu, sedangkan dari Semarang menuju Surabaya ada enam buah rambu.
Rambu yang dipasang tersebut, berupa penunjuk arah ke Semarang maupun ke Surabaya, rambu belok kanan dan kiri, serta rambu penunjuk arah lainnya.
Jalur alternatif yang disiapkan hanya untuk kendaraan pribadi, sedangkan kendaraan berukuran besar tetap harus melalui jalur utama.
Untuk jalur alternatif dari arah Pati dilewatkan melalui simpang tiga Terban ke kiri menuju Pladen, Bulungcangkring, Sadang, Hadiwarno hingga perempatan Jepang, kemudian menuju Jalan Lingkar Kudus untuk melanjutkan ke Semarang.
Sebaliknya arus lalu lintas dari arah Semarang dilewatkan melalui perempatan Kerawang ke kiri menuju Tanjungrejo hingga Terban.
Jalur alternatif yang disiapkan, dalam kondisi siap dilalui karena sebelumnya sudah ada koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus terkait kesiapan jalur alternatif di Kudus.