Semarang (ANTARA) - Pembangunan fisik Bandara Ngloram di Kabupaten Blora dan Bandara Jenderal Sudirman di Kabupaten Purbalingga terus dipercepat agar bisa selesai serta dioperasikan sesuai dengan target penyelesaian yakni 2020, kata pejabat setempat di Semarang, Kamis..

"Pekerjaan fisik di dua bandara tersebut terus dikebut, beberapa pekerjaan fisik yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sehingga selesai sesuai target," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat.

Ia menjelaskan bahwa landasan pacu di Bandara Ngloram pada tahap pertama akan mencapai 1.200 meter, sedangkan untuk landasan pacu di Bandara Jenderal Soedirman sepanjang 1.600 meter dan kedepannya landasan pacu akan ditingkatkan menjadi masing-masing 2.600 meter.

Menurut dia, dengan panjang landasan pacu yang sudah ada itu, maka dua bandara tersebut dapat digunakan untuk mendarat pesawat jenis ATR 42 MTOW dan ATR 72 MTOW.

Kedua bandara tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada bulan Desember 2020 meskipun operasional baru sebatas charter flight dan belum melayani penerbangan reguler karena beberapa faktor.

Baca juga: Ganjar dorong pengaktifan kembali bandara Blora

Baca juga: Menteri BUMN dorong pembangunan bandara Purbalingga sesuai rencana

Faktor tersebut, antara lain panjang landasan pacu yang belum memenuhi standar dan keberadaan terminal juga belum dapat diselesaikan dalam waktu dekat.

"Sementara baru charter flight untuk penerbangan reguler nanti kalau panjang runway sudah memenuhi standar dan terminal sudah selesai," ujarnya.

Menyinggung soal potensi penumpang di dua bandara baru tersebut, Satriyo mengaku optimistis akan diminati masyarakat, apalagi, dua bandara itu dibangun di daerah yang sangat strategis.

Ia menyebut Bandara Ngloram berada di daerah Kabupaten Blora yang dekat dengan Blok Cepu sehingga sangat dibutuhkan pelaku usaha yang bekerja di daerah itu.

Demikian juga, Bandara Jenderal Soedirman yang terletak di Kabupaten Purbalingga, dimana selain Cilacap sebagai kawasan industri, bandara ini akan menjadi satu-satunya akses masyarakat yang ada di Jawa Tengah bagian Selatan.

"Masyarakat Jateng bagian Selatan sudah pasti akan memanfaatkan bandara itu untuk bepergian karena Bandara Tunggul Wulung di Cilacap nantinya tidak akan digunakan untuk penerbangan reguler, melainkan hanya untuk sekolah penerbangan," kata Satriyo.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024