Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas membangun pusat daur ulang (PDU) di sejumlah kecamatan sebagai upaya untuk mengurangi sampah.
"Kami 'kan sudah melakukan hal yang benar bahwa yang tadinya sampah masuk ke TPA (tempat pembuangan akhir) itu 90 truk per hari. Maka, sekarang dengan adanya PDU, hanggar, itu tinggal 30 truk per hari," kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai meresmikan PDU Kober di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Sabtu.
Menurut dia, hal itu berarti sudah ada sampah dari 60 truk yang diambil oleh PDU-PDU sehingga saat sekarang adalah tinggal memikirkan yang 30 truk.
Terkait dengan hal itu, dia mengaku sudah berkonsultasi dengan Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar bahwa sampah yang diangkut 30 truk tersebut diselesaikan tidak harus di TPA.
Baca juga: Ratusan kades di Boyolali diminta daur ulang sampah agar bernilai
Baca juga: Siswa SMP 13 Kota Magelang lomba kreasi daur ulang sampah
Baca juga: Banyumas segera miliki pusat daur ulang sampah
Disinggung mengenai jumlah PDU di Purwokerto, Bupati mengatakan ke depan akan ada 27 PDU yang tersebar di sejumlah wilayah ibu kota Kabupaten Banyumas itu maupun beberapa kecamatan lainnya.
"Di sekitar Purwokerto nantinya ada sekitar 20 PDU, lainnya di luar wilayah Purwokerto. Di luar Purwokerto nanti totalnya mungkin bisa dibangun sekitar 30-an lagi," jelasnya.
Ia mengatakan jika jumlah PDU di Banyumas sudah mencapai 50 unit, sampah di kabupaten itu tinggal sedikit sekali.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan visi ke depan dalam mengelola sampah adalah berkurangnya TPA.
Baca juga: Gubernur Jateng gelar lomba daur ulang APK
Baca juga: Kampanye pengelolaan sampah lewat kirab busana daur ulang sampah
Lebih jauh lagi, kata Novrizal Tahar, kalau bisa nir-TPA (tidak ada TPA, red.) karena 'kan hampir semua sistem kita ini menggunakan TPA. TPA ke depan itu 'kan enggak mudah pasti, akan mahal, susah mencari lahan, dan sebagainya, sehingga memang visi pengelolaan sampah ke depan itu adalah mendorong upaya ke hulu sebenarnya, yaitu pengurangan sampah.
Menurut dia, pembangunan PDU adalah upaya dalam pengurangan sampah sehingga pada tahun 2020 seperti yang disampaikan Bupati Banyumas, akan ada 27 PDU seperti di Kelurahan Kober.
"Jadi, kalau hitung kapasitasnya 10 ton per hari, berartu ada 270 ton. Ini 'kan hal yang sangat luar biasa," jelasnya.
Baca juga: Berkostum sampah daur ulang, mahasiswi STPP Magelang juara kedua
Jka PDU-PDU tersebut bisa mencakup semua sampah yang ada di seluruh Kabupaten Banyumas, menurut Novrizal Tahar, volume sampah yang akan dibawa ke TPA tinggal sedikit sekali.
Novrizal Tahar juga mengapresiasi inovasi berupa aplikasi pengelolaan sampah yang dikembangkan Pemkab Banyumas dengan melibatkan kelompok swadaya masyarakat yang bertugas mengelola sampah.
Dalam hal ini, masyarakat Banyumas yang telah memilah sampah organik dan anorganik, cukup menggunakan aplikasi tersebut dan nantinya KSM akan menjemput sampah dalam waktu 1 x 24 jam.
"Harapan saya, apa yang dilakukan oleh Kabupaten Banyumas ini juga menjadi contoh-contoh yang bisa dikembangkan di kabupaten/kota seluruh Indonesia," katanya.
"Kami 'kan sudah melakukan hal yang benar bahwa yang tadinya sampah masuk ke TPA (tempat pembuangan akhir) itu 90 truk per hari. Maka, sekarang dengan adanya PDU, hanggar, itu tinggal 30 truk per hari," kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai meresmikan PDU Kober di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Sabtu.
Menurut dia, hal itu berarti sudah ada sampah dari 60 truk yang diambil oleh PDU-PDU sehingga saat sekarang adalah tinggal memikirkan yang 30 truk.
Terkait dengan hal itu, dia mengaku sudah berkonsultasi dengan Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar bahwa sampah yang diangkut 30 truk tersebut diselesaikan tidak harus di TPA.
Baca juga: Ratusan kades di Boyolali diminta daur ulang sampah agar bernilai
Baca juga: Siswa SMP 13 Kota Magelang lomba kreasi daur ulang sampah
Baca juga: Banyumas segera miliki pusat daur ulang sampah
Disinggung mengenai jumlah PDU di Purwokerto, Bupati mengatakan ke depan akan ada 27 PDU yang tersebar di sejumlah wilayah ibu kota Kabupaten Banyumas itu maupun beberapa kecamatan lainnya.
"Di sekitar Purwokerto nantinya ada sekitar 20 PDU, lainnya di luar wilayah Purwokerto. Di luar Purwokerto nanti totalnya mungkin bisa dibangun sekitar 30-an lagi," jelasnya.
Ia mengatakan jika jumlah PDU di Banyumas sudah mencapai 50 unit, sampah di kabupaten itu tinggal sedikit sekali.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan visi ke depan dalam mengelola sampah adalah berkurangnya TPA.
Baca juga: Gubernur Jateng gelar lomba daur ulang APK
Baca juga: Kampanye pengelolaan sampah lewat kirab busana daur ulang sampah
Lebih jauh lagi, kata Novrizal Tahar, kalau bisa nir-TPA (tidak ada TPA, red.) karena 'kan hampir semua sistem kita ini menggunakan TPA. TPA ke depan itu 'kan enggak mudah pasti, akan mahal, susah mencari lahan, dan sebagainya, sehingga memang visi pengelolaan sampah ke depan itu adalah mendorong upaya ke hulu sebenarnya, yaitu pengurangan sampah.
Menurut dia, pembangunan PDU adalah upaya dalam pengurangan sampah sehingga pada tahun 2020 seperti yang disampaikan Bupati Banyumas, akan ada 27 PDU seperti di Kelurahan Kober.
"Jadi, kalau hitung kapasitasnya 10 ton per hari, berartu ada 270 ton. Ini 'kan hal yang sangat luar biasa," jelasnya.
Baca juga: Berkostum sampah daur ulang, mahasiswi STPP Magelang juara kedua
Jka PDU-PDU tersebut bisa mencakup semua sampah yang ada di seluruh Kabupaten Banyumas, menurut Novrizal Tahar, volume sampah yang akan dibawa ke TPA tinggal sedikit sekali.
Novrizal Tahar juga mengapresiasi inovasi berupa aplikasi pengelolaan sampah yang dikembangkan Pemkab Banyumas dengan melibatkan kelompok swadaya masyarakat yang bertugas mengelola sampah.
Dalam hal ini, masyarakat Banyumas yang telah memilah sampah organik dan anorganik, cukup menggunakan aplikasi tersebut dan nantinya KSM akan menjemput sampah dalam waktu 1 x 24 jam.
"Harapan saya, apa yang dilakukan oleh Kabupaten Banyumas ini juga menjadi contoh-contoh yang bisa dikembangkan di kabupaten/kota seluruh Indonesia," katanya.