Kudus (Antaranews ) - Warga Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus kampanye pengelolaan sampah bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia lewat kirab menggunakan busana hasil daur ulang sampah rumah tangga, Minggu.
Kirab itu menempuh rute jalan kampung di kawasan Rukun Warga IV di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae diikuti peserta dari mulai usia taman kanak-kanak hingga orang tua.
Menurut Ketua Panitia Gebyar Perayaan Kemerdekaan Ke-73 RI Bagus Pandu, dalam perayaan Hari Kemerdekaan RI di tempat itu disisipkan kampanye lingkungan untuk mengajak masyarakat melakukan pengelolaan sampah dengan baik.
Dalam kegiatan diikuti 500 peserta kirab itu, dicontohkan dengan gaun yang dipakai para peserta kirab merupakan hasil daur ulang sampah rumah tangga.
"Masing-masing rukun tetangga (RT) yang terdiri atas delapan RT di RW IV ini, diminta menampilkan kreasinya dalam membuat gaun dari daur ulang sampah," ujarnya.
Hasil kreasi pembuatan gaun dari bahan sampah masing-masing RT, dinilai oleh dewan juri yang melibatkan aktivis lingkungan yang selama ini rajin mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik, yakni dari Komunitas Kresek Kudus serta dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus.
Ia berharap, kegiatan itu meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya Desa Ngembalrejo untuk tidak membuang sampah secara sembarang.
Berdasarkan pantauan, gaun yang dipakai mulai dari anak hingga orang dewasa ada yang dibentuk seperti rompi yang terbuat dari kemasan bekas kopi maupun susu dan ada pula yang menggunakan kertas bekas.
Bahkan, peserta kirab ada yang menampilkan sepasang pengantin yang semua pernik-pernik serahannya menggunakan bahan sampah.
Hanik, salah seorang peserta kirab yang masih duduk di bangku kelas VII mengaku memakai rompi dari bahan kemasan kopi.
Rompi tersebut, kata dia, merupakan hasil kreasi orang tuanya beserta ibu-ibu rumah tangga lainnya yang selama ini sering membuat aneka kreasi dari bahan daur ulang sampah.
"Saya sendiri masih tahap belajar membuat aneka kreasi dari bahan sampah," ujarnya.
Kirab itu menempuh rute jalan kampung di kawasan Rukun Warga IV di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae diikuti peserta dari mulai usia taman kanak-kanak hingga orang tua.
Menurut Ketua Panitia Gebyar Perayaan Kemerdekaan Ke-73 RI Bagus Pandu, dalam perayaan Hari Kemerdekaan RI di tempat itu disisipkan kampanye lingkungan untuk mengajak masyarakat melakukan pengelolaan sampah dengan baik.
Dalam kegiatan diikuti 500 peserta kirab itu, dicontohkan dengan gaun yang dipakai para peserta kirab merupakan hasil daur ulang sampah rumah tangga.
"Masing-masing rukun tetangga (RT) yang terdiri atas delapan RT di RW IV ini, diminta menampilkan kreasinya dalam membuat gaun dari daur ulang sampah," ujarnya.
Hasil kreasi pembuatan gaun dari bahan sampah masing-masing RT, dinilai oleh dewan juri yang melibatkan aktivis lingkungan yang selama ini rajin mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik, yakni dari Komunitas Kresek Kudus serta dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus.
Ia berharap, kegiatan itu meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya Desa Ngembalrejo untuk tidak membuang sampah secara sembarang.
Berdasarkan pantauan, gaun yang dipakai mulai dari anak hingga orang dewasa ada yang dibentuk seperti rompi yang terbuat dari kemasan bekas kopi maupun susu dan ada pula yang menggunakan kertas bekas.
Bahkan, peserta kirab ada yang menampilkan sepasang pengantin yang semua pernik-pernik serahannya menggunakan bahan sampah.
Hanik, salah seorang peserta kirab yang masih duduk di bangku kelas VII mengaku memakai rompi dari bahan kemasan kopi.
Rompi tersebut, kata dia, merupakan hasil kreasi orang tuanya beserta ibu-ibu rumah tangga lainnya yang selama ini sering membuat aneka kreasi dari bahan daur ulang sampah.
"Saya sendiri masih tahap belajar membuat aneka kreasi dari bahan sampah," ujarnya.