Banjarnegara, Jawa Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengintensifkan pemantauan terhadap lima kecamatan yang rawan menghadapi bencana tanah longsor.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Selasa, mengatakan lima kecamatan yang dinilai rawan menghadapi tanah longsor yakni Wanayasa, Banjarmangu, Susukan, Pagentan, dan Punggelan.
"Kami tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana longsor di lima kecamatan yang memang terindikasi rawan longsor," katanya.
Baca juga: Pemda diminta tingkatkan sosialisasi di lokasi rawan longsor
"Sebetulnya di Banjarnegara ada 199 desa rawan bencana longsor namun pada saat ini kami prioritaskan pemantauan di desa-desa yang ada di lima kecamatan tersebut," ia menambahkan.
BPBD Banjarnegara meminta masyarakat di wilayah rawan longsor meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat agar tidak panik menghadapi peningkatan curah hujan namun harus tetap waspada dan selalu berdoa, agar kondisi tetap aman terkendali," kata Andri.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melakukan rapat koordinasi mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana yang berpotensi terjadi selama musim hujan seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie juga mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.
"Tingkatkan kewaspadaan terutama saat terjadi hujan dengan durasi yang cukup lama karena dikhawatirkan memicu bencana khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan longsor," katanya.
Baca juga: Rawan longsor, warga Cilacap diimbau cek kondisi tanah sekelilingnya
Baca juga: Curah hujan tinggi, pengendara diminta waspadai jalur rawan longsor
Lima kecamatan rawan longsor di Banjarnegara terus dipantau
Seorang relawan melintasi tanggul darurat yang dipasang di bagian tanggul yang longsor di Kelurahan Parakancanggah, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (02/11/2019). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/hp.