Wonosobo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, meluncurkan aplikasi "Sobo Kolam Susu" yaitu Wonosobo berkolaborasi untuk penyediaan air minum dan sanitasi untuk semua serta mengukuhkan Satgas Sanitasi Kabupaten Wonosobo.
Peluncuran aplikasi Sobo Kolam Susu dilakukan Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo pada acara Seminar dan Expo Kolaborasi Sanitasi Merawat Negeri yang digelar di Gedung Adipura Kencana Wonosobo, Rabu.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membangun visi bersama antarpemangku kepentingan dalam rangka percepatan pencapaian layanan sanitasi 100 persen dari kondisi eksiting yang masih relatif rendah dan dengan adanya berbagai keterbatasan baik dana maupun SDM," katanya.
Baca juga: Kota Semarang targetkan bangun 1.500 jamban per tahun
Aplikasi Sobo Kolam Susu berbasis web dan android yang digunakan untuk melakukan pendataan pelaporan dan kolaborasi dalam rangka percepatan pencapaian pelayanan sanitasi dan penyediaan air minum.
Aplikasi Sobo Kolam Susu versi 1, katanya berorientasi pada pendataan. Bisa diakses secara penuh oleh pengguna dengan hak akses tertentu. Fitur Sobo Kolam Susu, antara lain data aksi, data air limbah, data air minum, laporan, dan peta.
Data aksi berisi form data entry berbasis nomor KK yang terintegrasi dengan data kependudukan Disdukcapil. Sementara data air limbah dan data air minum berisi form data entry pendataan layanan sanitasi dan air minum berbasis data aksi dan geolocation.
Laporan berisi hasil pendataan (Sanitasi dan PAM) secara agregat maupun detail yang ditampilkan dalam bentuk tabel, disaring menurut kode wilayah. Sedangkan peta merupakan laporan dari hasil pendataan dalam bentuk peta digital.
Wabup juga mengukuhkan Satgas Sanitasi, yang terdiri dari Dandim 0707 Wonosobo sebagai Ketuanya, instansi pemerintah yang terkait, PKK, bankir, organisasi wanita serta ormas.
Program ini dilatarbelakangi adanya keterkaitan antara kebijakan dunia, nasional dan daerah di bidang sanitasi, yaitu target Sustainable Development Goal (SDGs) poin 6, yakni menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
Agus menegaskan dengan terbentuknya satgas ini bisa terwujud koordinasi dan kerja sama yang solid demi kesejahteraan masyarakat Wonosobo dan berharap semua permasalahan tentang sanitasi dan air bersih akan terkondisikan untuk Wonosobo yang bersih, sehat, dan sejahtera.
Baca juga: Jepara selangkah lagi bebas BAB sembarangan
Baca juga: Pemkab Batang targetkan 192 desa bebas dari BAB sembarangan
Baca juga: Antisipasi Diare, Boyolali Galakkan "ODF"
Peluncuran aplikasi Sobo Kolam Susu dilakukan Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo pada acara Seminar dan Expo Kolaborasi Sanitasi Merawat Negeri yang digelar di Gedung Adipura Kencana Wonosobo, Rabu.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membangun visi bersama antarpemangku kepentingan dalam rangka percepatan pencapaian layanan sanitasi 100 persen dari kondisi eksiting yang masih relatif rendah dan dengan adanya berbagai keterbatasan baik dana maupun SDM," katanya.
Baca juga: Kota Semarang targetkan bangun 1.500 jamban per tahun
Aplikasi Sobo Kolam Susu berbasis web dan android yang digunakan untuk melakukan pendataan pelaporan dan kolaborasi dalam rangka percepatan pencapaian pelayanan sanitasi dan penyediaan air minum.
Aplikasi Sobo Kolam Susu versi 1, katanya berorientasi pada pendataan. Bisa diakses secara penuh oleh pengguna dengan hak akses tertentu. Fitur Sobo Kolam Susu, antara lain data aksi, data air limbah, data air minum, laporan, dan peta.
Data aksi berisi form data entry berbasis nomor KK yang terintegrasi dengan data kependudukan Disdukcapil. Sementara data air limbah dan data air minum berisi form data entry pendataan layanan sanitasi dan air minum berbasis data aksi dan geolocation.
Laporan berisi hasil pendataan (Sanitasi dan PAM) secara agregat maupun detail yang ditampilkan dalam bentuk tabel, disaring menurut kode wilayah. Sedangkan peta merupakan laporan dari hasil pendataan dalam bentuk peta digital.
Wabup juga mengukuhkan Satgas Sanitasi, yang terdiri dari Dandim 0707 Wonosobo sebagai Ketuanya, instansi pemerintah yang terkait, PKK, bankir, organisasi wanita serta ormas.
Program ini dilatarbelakangi adanya keterkaitan antara kebijakan dunia, nasional dan daerah di bidang sanitasi, yaitu target Sustainable Development Goal (SDGs) poin 6, yakni menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
Agus menegaskan dengan terbentuknya satgas ini bisa terwujud koordinasi dan kerja sama yang solid demi kesejahteraan masyarakat Wonosobo dan berharap semua permasalahan tentang sanitasi dan air bersih akan terkondisikan untuk Wonosobo yang bersih, sehat, dan sejahtera.
Baca juga: Jepara selangkah lagi bebas BAB sembarangan
Baca juga: Pemkab Batang targetkan 192 desa bebas dari BAB sembarangan
Baca juga: Antisipasi Diare, Boyolali Galakkan "ODF"