Batang (ANTARA) - Persawahan di empat desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalami kekeringan karena aliran air Sungai Petung di Desa Donorejo, Kecamatan Limpung, menyusut akibat kemarau dan kegiatan penambangan bahan galian C.
"Saya telah mendapatkan laporan irigasi Sungai Petung banyak dikeluhkan petani karena sawahnya mengalami kekeringan," kata Wakil Bupati Batang Suyono di Batang, Selasa.
Berdasarkan hasil pantauan, ia mengatakan normalisasi Sungai Petung harus dilakukan supaya aliran air untuk irigasi dari sungai itu bisa kembali normal.
Wakil Bupati juga meminta para penambang bahan galian C membantu memulihkan kondisi sungai.
"Selama ini ada anggapan Pemkab menerima sesuatu dari (pengelola tambang) galian C. Ini kan memalukan sekali, pengelola harus bisa mengembalikan aliran sungai agar normal lagi," katanya.
"Saya mengimbau rekan pengusaha galian C tetap merawat irigasi dan membantu normalisasi, serta reklamasi dilaksanakan sesuai jadwal yang menjadi tanggungannya," ia menambahkan.
Baca juga: Mitigasi bencana kekeringan perlu dioptimalkan
Wakil Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten akan mengupayakan persawahan petani mendapat aliran air supaya tidak sampai gagal panen.
Menurut dia, Bendungan Bibit Sungai Petung mestinya mampu mengairi sekitar 320 hektare sawah di Desa Sempu, Desa Donirejo, Limpung, dan Banyuputih.
"Kalau di Perda yang baru ada larangan mengambil batu di aliran sungai karena untuk menjaga ekosistem alam. Saya juga berharap ada kerja sama rekan pengusaha galian C bersama melindungi petani agar sebelum musim hujan (sungai) segera dinormalisasi," katanya.
Baca juga: Pakar hidrologi: Sumur resapan solusi cegah kekeringan
"Saya telah mendapatkan laporan irigasi Sungai Petung banyak dikeluhkan petani karena sawahnya mengalami kekeringan," kata Wakil Bupati Batang Suyono di Batang, Selasa.
Berdasarkan hasil pantauan, ia mengatakan normalisasi Sungai Petung harus dilakukan supaya aliran air untuk irigasi dari sungai itu bisa kembali normal.
Wakil Bupati juga meminta para penambang bahan galian C membantu memulihkan kondisi sungai.
"Selama ini ada anggapan Pemkab menerima sesuatu dari (pengelola tambang) galian C. Ini kan memalukan sekali, pengelola harus bisa mengembalikan aliran sungai agar normal lagi," katanya.
"Saya mengimbau rekan pengusaha galian C tetap merawat irigasi dan membantu normalisasi, serta reklamasi dilaksanakan sesuai jadwal yang menjadi tanggungannya," ia menambahkan.
Baca juga: Mitigasi bencana kekeringan perlu dioptimalkan
Wakil Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten akan mengupayakan persawahan petani mendapat aliran air supaya tidak sampai gagal panen.
Menurut dia, Bendungan Bibit Sungai Petung mestinya mampu mengairi sekitar 320 hektare sawah di Desa Sempu, Desa Donirejo, Limpung, dan Banyuputih.
"Kalau di Perda yang baru ada larangan mengambil batu di aliran sungai karena untuk menjaga ekosistem alam. Saya juga berharap ada kerja sama rekan pengusaha galian C bersama melindungi petani agar sebelum musim hujan (sungai) segera dinormalisasi," katanya.
Baca juga: Pakar hidrologi: Sumur resapan solusi cegah kekeringan