Denpasar (ANTARA) - Sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi salah satu nama baru yang masuk dalam struktur DPP PDI Perjuangan 2019-2024, yang diumumkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Kongres V PDIP di Denpasar, Bali, Sabtu.
Risma, sapaan karib Wali Kota Surabaya, diberikan tugas oleh Megawati sebagai Ketua bidang Kebudayaan DPP PDIP.
Menurut Ketua bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Risma diberi tugas Megawati untuk menyelesaikan persoalan intoleransi melalui pendekatan kebudayaan.
"Karena persoalan-persoalan intoleransi, persoalan-persoalan perpecahan bangsa ini, salah satu cara penyelesaiannya adalah dengan pendekatan kebudayaan. Jadi beliau diberikan tanggung jawab itu," kata Djarot.
Baca juga: Risma "ngojek" ke arena Kongres V PDIP
Djarot mengatakan ada beragam pertimbangan yang diambil Megawati selaku ketua umum dalam menempatkan kader di posisi tertentu. Termasuk dalam menempatkan Risma di bidang kebudayaan bukan pada bidang pemerintahan yang selama ini melambungkan namanya.
"Saya juga lebih lama dari Ibu Risma di pemerintahan, iya enggak? tapi kenapa saya di bidang Kaderisasi dan Ideologi, jadi memang banyak pertimbangannya," ujar Djarot.
Selain Risma, nama baru yang masuk struktur DPP PDIP adalah politisi PDIP Arif Wibowo yang ditugaskan menjadi Wakil Sekjen bidang Pemerintahan.
Selain nama baru, Megawati juga memasukkan bidang-bidang baru dalam struktur DPP PDIP, misalnya, bidang Ekonomi Digital yang digabung dalam bidang UKM dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin putranya, Prananda Prabowo.
Selain itu ada juga bidang Luar Negeri yang dipimpin oleh kader PDIP yang kini menjabat Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Baca juga: Risma Minta Monumen dan Situs-Situs Bisa Dijadikan Wisata
Risma, sapaan karib Wali Kota Surabaya, diberikan tugas oleh Megawati sebagai Ketua bidang Kebudayaan DPP PDIP.
Menurut Ketua bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Risma diberi tugas Megawati untuk menyelesaikan persoalan intoleransi melalui pendekatan kebudayaan.
"Karena persoalan-persoalan intoleransi, persoalan-persoalan perpecahan bangsa ini, salah satu cara penyelesaiannya adalah dengan pendekatan kebudayaan. Jadi beliau diberikan tanggung jawab itu," kata Djarot.
Baca juga: Risma "ngojek" ke arena Kongres V PDIP
Djarot mengatakan ada beragam pertimbangan yang diambil Megawati selaku ketua umum dalam menempatkan kader di posisi tertentu. Termasuk dalam menempatkan Risma di bidang kebudayaan bukan pada bidang pemerintahan yang selama ini melambungkan namanya.
"Saya juga lebih lama dari Ibu Risma di pemerintahan, iya enggak? tapi kenapa saya di bidang Kaderisasi dan Ideologi, jadi memang banyak pertimbangannya," ujar Djarot.
Selain Risma, nama baru yang masuk struktur DPP PDIP adalah politisi PDIP Arif Wibowo yang ditugaskan menjadi Wakil Sekjen bidang Pemerintahan.
Selain nama baru, Megawati juga memasukkan bidang-bidang baru dalam struktur DPP PDIP, misalnya, bidang Ekonomi Digital yang digabung dalam bidang UKM dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin putranya, Prananda Prabowo.
Selain itu ada juga bidang Luar Negeri yang dipimpin oleh kader PDIP yang kini menjabat Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Baca juga: Risma Minta Monumen dan Situs-Situs Bisa Dijadikan Wisata