Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan penerapan zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) membutuhkan waktu yang cukup karena terkait dengan kepentingan menyamakan kualitas setiap sekolah.

"Kebijakan zonasi ini bagus tetapi kita butuh waktu untuk membuat sekolah jadi favorit untuk semuanya," katanya saat meninjau kesiapan PPDB dalam jaringan untuk SMA dan SMK se-Jateng 2019 di SMA Negeri 1 Surakarta di Solo, Jumat.

Ia mengatakan terkait dengan kualitas tersebut,  termasuk tampilan sekolah agar menarik bagi setiap orang, tradisi sekolah, dan kualitas para pengajarnya.

Menurut dia, aturan zonasi itu salah satunya berdampak terhadap beberapa sekolah yang kekurangan siswa.

Bahkan, kata dia, pada hari ini ada potensi sekolah hanya memperoleh sedikit siswa.

Baca juga: Antisipasi kecurangan, Jateng siap cek validitas data zonasi PPDB

"Di antaranya sekolah di Wonogiri, Kendal pinggiran. Bahkan, ada yang jumlah pendaftarnya hanya enam orang," kata dia.

Terkait dengan hal itu, saat ini pihaknya membuat sistem pendaftaran yang dibantu oleh PT Telkom.

Ia mengatakan pada sistem tersebut memungkinkan calon siswa masuk ke luar zona.

"Terus kalau tidak lolos bisa masuk ke dalam zona lain. Bisa sampai empat kali. Memang sistem ini untuk mengamankan anak-anak pasti dapat sekolah," kata dia.

Selain mempermudah dari sisi zonasi, pihaknya juga memastikan ada kenaikan persentase penerimaan siswa untuk jalur prestasi.

"Kami sudah bicara langsung dengan Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, red.). Alhamdulillah hari ini kuota itu ditambah," kata dia.

Jika semula jalur prestasi tingkat SMA/SMK di Jawa Tengah hanya lima persen, saat ini naik menjadi 15 persen.

Baca juga: Jateng tambah kuota jalur prestasi PPDB jadi 15 persen
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024