Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus Muhammad Tamzil berharap pembatas lajur di turunan Jembatan Kolonel Sunandar atau dikenal dengan Jembatan Tanggulangin dibongkar karena mengganggu kelancaran arus lalu lintas dari arah Semarang.

"Sebaiknya memang dibongkar segera karena mengganggu arus lalu lintas," kata Bupati Muhammad Tamzil di Kudus, Senin.

Usulannya itu juga disampaikan Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Underpass Karangsawah Alik Mustaqim.

Alik Mustaqim membenarkan bahwa Bupati Kudus Muhammad Tamzil memang mengusulkan adanya pembongkaran pembatas lajur yang berada tepat di turunan jembatan atau di depan SPBU Tanggulangin.

"Kami memang merespons permintaan bupati tersebut karena lebar jembatan yang dibuat cukup lebar, ternyata ketika kendaraan hendak masuk ke arah kota menjadi menyempit," ujarnya.

Dampaknya, lanjut dia, ada jeda kelancaran arus lalu lintas dari arah Semarang karena lebar jalan yang semula tiga lajur menjadi dua lajur.

Jembatan yang baru dibuat lebih kuat dan lebar karena jalan nasional memiliki standar minimal setiap lajurnya 3,5 meter, sedangkan jembatan lama hanya 3 meter.

Menjadi percuma, kata dia, ketika jembatan dibuat lebih lebar, ternyata pada akhirnya ada penyempitan akses jalan.

Ketika pembatas lajur tersebut dibongkar, maka akan kembali seperti sebelum ada jembatan baru memiliki lebar jalan yang lebih luas atau terdiri tiga lajur.

Demi menjaga keamanan pengguna jalan, maka pengelola SPBU memang diminta menyiapkan petugas yang akan memfasilitasi pelanggannya yang hendak keluar dari SPBU.

Jika sebelumnya kendaraan dari arah Surabaya atau Kudus bisa langsung belok ke SPBU, kini harus memutar ke arah Demak baru bisa masuk ke SPBU karena ada beda tinggi antara jalan yang lama dengan yang baru, sedangkan dari arah Semarang bisa langsung belok ke SPBU.

"Tidak memungkinkan bisa dilalui kendaraan dengan aman karena jika akses tersebut dibuka berpotensi terjadi kecelakaan," ujarnya.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024