Cilacap (ANTARA) - Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengimbau nelayan untuk mewaspadai kemunculan buaya muara di wilayah perairan sekitar kota Cilacap.
"Kabar mengenai kemunculan buaya muara tersebut sebenarnya sudah beredar sejak beberapa hari lalu. Bahkan, kami sempat mendapat kabar kalau jumlah buaya itu diperkirakan mencapai tujuh ekor, namun masih berupaya mengembangkan kebenaran informasi tersebut," kata Ketua MMP Kabupaten Cilacap Tarmuji. di Cilacap, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya baru bisa memastikan kebenaran kabar tersebut pada hari Minggu (12/5), sekitar pukul 04.30, setelah salah seorang anggota MMP Nusakambangan melihat buaya muara tersebut yang diperkuat dengan foto dan video.
Dalam video yang diambil dari arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (dulu PT Holcim Indonesia Tbk., red) yang berada di dekat Dermaga Wijayapura, Cilacap, terlihat seekor buaya muara sedang berenang di perairan antara Pulau Nusakambangan dan kota Cilacap.
Demikian pula dalam foto yang diambil dari atas perahu ke arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk., terlihat seekor buaya yang sedang berenang di perairan sekitar Nusakambangan.
Terkait dengan hal itu, Tarmuji mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Jojok, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara tersebut.
"Buaya muara yang diperkirakan berasal dari muara Sungai Citanduy, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, itu bisa berkeliaran ke Kampung Laut hingga 'jongoran' Teluk Penyu di dekat Benteng Pendem," kata dia yang juga Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Pantai Teluk Penyu.
Terkait dengan kejadian itu, dia mengatakan pihaknya telah melaporkan kemunculan buaya muara tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi II Wilayah II Pemalang-Cilacap Resor Konvervasi Wilayah Cilacap.
"Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dan rencananya pada hari Senin (13/5), kami akan melakukan penyisiran bersama BKSDA," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA Jateng Resor Konservasi Wilayah Cilacap Endi Suryo Heksianto mengatakan pihaknya masih berkonsultasi dengan pimpinan BKSDA terkait dengan tindakan yang akan dilakukan terhadap buaya muara tersebut.
Menurut dia, pihaknya melakukan tindakan sementara di lapangan dengan memantau pergerakan buaya muara tersebut.
"Kita ingin tahu perilaku buaya ini biasanya berada di mana, langkah berikutnya menunggu koordinasi dari pimpinan," katanya.
Dengan demikian ketika buaya muara tersebut akan ditangkap, kata dia, pihaknya sudah memiliki data perilaku satwa tersebut.
Disinggung mengenai dugaan buaya muara tersebut berasal dari Sungai Citanduy, dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikannya karena masih mencari informasi lebih lanjut.
"Kemarin (Sabtu) sore, kami betul-betul menyaksikan itu (buaya) ada di sekitar Donan dan Holcim. Hari ini pun teman-teman ke lapangan untuk mengecek. Mungkin hari Senin (13/5), kita akan ke lapangan bersama mitra kami, Mitra Polhut, di Nusakambangan untuk mencari informasi yang lebih banyak," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan TNI/Polri terkait dengan penanganan terhadap buaya muara tersebut. *
"Kabar mengenai kemunculan buaya muara tersebut sebenarnya sudah beredar sejak beberapa hari lalu. Bahkan, kami sempat mendapat kabar kalau jumlah buaya itu diperkirakan mencapai tujuh ekor, namun masih berupaya mengembangkan kebenaran informasi tersebut," kata Ketua MMP Kabupaten Cilacap Tarmuji. di Cilacap, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya baru bisa memastikan kebenaran kabar tersebut pada hari Minggu (12/5), sekitar pukul 04.30, setelah salah seorang anggota MMP Nusakambangan melihat buaya muara tersebut yang diperkuat dengan foto dan video.
Dalam video yang diambil dari arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (dulu PT Holcim Indonesia Tbk., red) yang berada di dekat Dermaga Wijayapura, Cilacap, terlihat seekor buaya muara sedang berenang di perairan antara Pulau Nusakambangan dan kota Cilacap.
Demikian pula dalam foto yang diambil dari atas perahu ke arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk., terlihat seekor buaya yang sedang berenang di perairan sekitar Nusakambangan.
Terkait dengan hal itu, Tarmuji mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Jojok, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara tersebut.
"Buaya muara yang diperkirakan berasal dari muara Sungai Citanduy, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, itu bisa berkeliaran ke Kampung Laut hingga 'jongoran' Teluk Penyu di dekat Benteng Pendem," kata dia yang juga Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Pantai Teluk Penyu.
Terkait dengan kejadian itu, dia mengatakan pihaknya telah melaporkan kemunculan buaya muara tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi II Wilayah II Pemalang-Cilacap Resor Konvervasi Wilayah Cilacap.
"Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dan rencananya pada hari Senin (13/5), kami akan melakukan penyisiran bersama BKSDA," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA Jateng Resor Konservasi Wilayah Cilacap Endi Suryo Heksianto mengatakan pihaknya masih berkonsultasi dengan pimpinan BKSDA terkait dengan tindakan yang akan dilakukan terhadap buaya muara tersebut.
Menurut dia, pihaknya melakukan tindakan sementara di lapangan dengan memantau pergerakan buaya muara tersebut.
"Kita ingin tahu perilaku buaya ini biasanya berada di mana, langkah berikutnya menunggu koordinasi dari pimpinan," katanya.
Dengan demikian ketika buaya muara tersebut akan ditangkap, kata dia, pihaknya sudah memiliki data perilaku satwa tersebut.
Disinggung mengenai dugaan buaya muara tersebut berasal dari Sungai Citanduy, dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikannya karena masih mencari informasi lebih lanjut.
"Kemarin (Sabtu) sore, kami betul-betul menyaksikan itu (buaya) ada di sekitar Donan dan Holcim. Hari ini pun teman-teman ke lapangan untuk mengecek. Mungkin hari Senin (13/5), kita akan ke lapangan bersama mitra kami, Mitra Polhut, di Nusakambangan untuk mencari informasi yang lebih banyak," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan TNI/Polri terkait dengan penanganan terhadap buaya muara tersebut. *