Demak (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penebaran benih ikan bandeng dan udang sebanyak 150.000 ekor sebagai salah satu upaya menjaga populasi komoditas tersebut di perairan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sehingga kelangsungan usaha nelayan setempat tetap terjaga.
Penebaran benih dilakukan di pesisir Pantai Morosari di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) M Zulficar Mochtar di Demak, KKP memang fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya agar berkembang.
Di sisi lain, kata dia, untuk memastikan sumber daya perikanan terus berkembang dan berkelanjutan, maka upaya yang dilakukan dengan penebaran benih ikan dan udang. Untuk benih ikan bandeng ada sekitar 50.000 ekor, sedangkan benih udang sebanyak 100.000 ekor.
Kondisi masing-masing daerah, kata dia, memang berbeda-beda, sehingga ketika kondisinya mulai mengkhawatirkan tentunya perlu ada penebaran benih untuk menjaga populasinya di laut.
"Tentunya benih yang ditebar di laut akan memberikan manfaat ekonomi para nelayan, khususnya di Kabupaten Demak," ujarnya.
Untuk itu, dia mendorong kegiatan serupa tidak hanya sekali dilakukan, melainkan dilakukan secara berkelanjutan agar dari waktu ke waktu populasinya tetap terjaga.
Jenis benih yang hendak ditebar, katanya, bisa disesuaikan dengan kondisi daerah untuk memastikan bahwa benih yang ditebar nantinya bisa hidup karena sesuai dengan kondisi alamnya.
Selain menebar benih ikan bandeng dan udang ke luat, KKP juga memberikan bantuan benih kepada kelompok pembudidaya serta bantuan sarana bidang kelautan dan perikanan senilai Rp6,1 miliar.
Di antaranya, terdapat kapal nelayan, bantuan asuransi, peralatan diversifikasi usaha, sertifikat hak atas tanah (SeHAT) nelayan, kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA), kendaraan berpendingin, bantuan pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah Tegal, gudang garam, truk pengangkut garam serta bantuan permodalan.
Penyerahan bantuan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa program pemerintah yang diamanatkan melalui KKP menjadi bagian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat kelautan dan perikanan lainnya.
Tingkat produksi perikanan tangkap laut di Kabupaten Demak menyumbang 5,1 persen dari total hasil tangkapan untuk pantai utara Jawa, dengan persentase kapal perikanan sebesar 13 persen, nelayan 8 persen, dan jumlah rumah tangga perikanan sebesar 15 persen.
KKP menilai sub sektor perikanan tangkap masih dapat dioptimalkan dengan dukungan peningkatan sarana dan sarana, akses permodalan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Demikian juga dengan budidaya perikanan di tambak masih cukup besar potensinya untuk dikembangkan.
Para pelaku usaha di bidang perikanan juga mendapatkan kemudahan akses permodalan dengan difasilitasi oleh perbankan dan lembaga keuangan non-bank yang dihadirkan oleh pemerintah.
Penebaran benih dilakukan di pesisir Pantai Morosari di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) M Zulficar Mochtar di Demak, KKP memang fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya agar berkembang.
Di sisi lain, kata dia, untuk memastikan sumber daya perikanan terus berkembang dan berkelanjutan, maka upaya yang dilakukan dengan penebaran benih ikan dan udang. Untuk benih ikan bandeng ada sekitar 50.000 ekor, sedangkan benih udang sebanyak 100.000 ekor.
Kondisi masing-masing daerah, kata dia, memang berbeda-beda, sehingga ketika kondisinya mulai mengkhawatirkan tentunya perlu ada penebaran benih untuk menjaga populasinya di laut.
"Tentunya benih yang ditebar di laut akan memberikan manfaat ekonomi para nelayan, khususnya di Kabupaten Demak," ujarnya.
Untuk itu, dia mendorong kegiatan serupa tidak hanya sekali dilakukan, melainkan dilakukan secara berkelanjutan agar dari waktu ke waktu populasinya tetap terjaga.
Jenis benih yang hendak ditebar, katanya, bisa disesuaikan dengan kondisi daerah untuk memastikan bahwa benih yang ditebar nantinya bisa hidup karena sesuai dengan kondisi alamnya.
Selain menebar benih ikan bandeng dan udang ke luat, KKP juga memberikan bantuan benih kepada kelompok pembudidaya serta bantuan sarana bidang kelautan dan perikanan senilai Rp6,1 miliar.
Di antaranya, terdapat kapal nelayan, bantuan asuransi, peralatan diversifikasi usaha, sertifikat hak atas tanah (SeHAT) nelayan, kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA), kendaraan berpendingin, bantuan pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah Tegal, gudang garam, truk pengangkut garam serta bantuan permodalan.
Penyerahan bantuan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa program pemerintah yang diamanatkan melalui KKP menjadi bagian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat kelautan dan perikanan lainnya.
Tingkat produksi perikanan tangkap laut di Kabupaten Demak menyumbang 5,1 persen dari total hasil tangkapan untuk pantai utara Jawa, dengan persentase kapal perikanan sebesar 13 persen, nelayan 8 persen, dan jumlah rumah tangga perikanan sebesar 15 persen.
KKP menilai sub sektor perikanan tangkap masih dapat dioptimalkan dengan dukungan peningkatan sarana dan sarana, akses permodalan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Demikian juga dengan budidaya perikanan di tambak masih cukup besar potensinya untuk dikembangkan.
Para pelaku usaha di bidang perikanan juga mendapatkan kemudahan akses permodalan dengan difasilitasi oleh perbankan dan lembaga keuangan non-bank yang dihadirkan oleh pemerintah.