Temanggung, (Antaranews Jateng) - Bank Dunia terus mendukung program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) hingga 2019 dengan mengucurkan tambahan dana untuk kepentingan pemerataan akses air bersih bagi masyarakat.
"Melalui dukungan tersebut diharapkan pada 2019 seluruh masyarakat dapat dengan mudah memperoleh air bersih yang sehat," kata Konsultan Bank Dunia untuk Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Dwi Budi Riyanto di Temanggung, Jumat.
Ia menyampaikan hal teresebut pada acara peresmian Pamsimas III tahun anggaran 2017 di Desa Pagersari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Pamsimas adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia. Program ini dilaksanakan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota.
Selain Pamsimas, kata Tri, Bank Dunia juga memfokuskan perhatian pada program lain, yakni penghapusan kawasan kumuh.
Ia mengatakan meskipun secara umum dibiayai oleh alokasi APBN dan APBD, tetapi Pamsimas merupakan sebuah program yang tepat dikelola langsung oleh masyarakat yang bersangkutan.
Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Provinsi Jawa Tengah Octavira Widjajati mengatakan pada 2018 akan memberikan bantuan program Pamsimas untuk 683 desa di Jawa Tengah.
Menurut dia dari 683 desa yang mendapat bantuan program Pamsimas tersebut, sebanyak 62 desa di antaranya terdapat di Temanggung.
"Masing-masing desa penerima bantuan program Pamsimas mendapat bantuan dana sebnayak Rp250 juta hingga Rp300 juta," katanya.
Bupati Temanggung Bambang Sukarno mengatakan melalui program Pamsimas dapat meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat, meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan.
Selain itu juga meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal pemerintah daerah maupun masyarakat dalam penyelenggaraan layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, meningkatkan efektivitas dan kesinambungan jangka panjang pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.
"Melalui dukungan tersebut diharapkan pada 2019 seluruh masyarakat dapat dengan mudah memperoleh air bersih yang sehat," kata Konsultan Bank Dunia untuk Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Dwi Budi Riyanto di Temanggung, Jumat.
Ia menyampaikan hal teresebut pada acara peresmian Pamsimas III tahun anggaran 2017 di Desa Pagersari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Pamsimas adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia. Program ini dilaksanakan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota.
Selain Pamsimas, kata Tri, Bank Dunia juga memfokuskan perhatian pada program lain, yakni penghapusan kawasan kumuh.
Ia mengatakan meskipun secara umum dibiayai oleh alokasi APBN dan APBD, tetapi Pamsimas merupakan sebuah program yang tepat dikelola langsung oleh masyarakat yang bersangkutan.
Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Provinsi Jawa Tengah Octavira Widjajati mengatakan pada 2018 akan memberikan bantuan program Pamsimas untuk 683 desa di Jawa Tengah.
Menurut dia dari 683 desa yang mendapat bantuan program Pamsimas tersebut, sebanyak 62 desa di antaranya terdapat di Temanggung.
"Masing-masing desa penerima bantuan program Pamsimas mendapat bantuan dana sebnayak Rp250 juta hingga Rp300 juta," katanya.
Bupati Temanggung Bambang Sukarno mengatakan melalui program Pamsimas dapat meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat, meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan.
Selain itu juga meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal pemerintah daerah maupun masyarakat dalam penyelenggaraan layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, meningkatkan efektivitas dan kesinambungan jangka panjang pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.