Klaten, ANTARA JATENG - Sebanyak 300 hektare lahan sawah di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami puso akibat dihantam banjir beberapa waktu lalu.
"Sebetulnya dari total luas sekitar 2.600 hektar sawah di Kecamatan Cawas, 900 hektar di antaranya kena banjir tetapi yang betul-betul gagal panen ada 300 hektar," kata Camat Cawas Much Nasir di Kabupaten Klaten, Selasa.
Ia mengatakan kejadian tersebut mengakibatkan total kerugian yang dialami petani mencapai ratusan juta rupiah mengingat untuk 1 hektar lahan sawah kerugiannya bervariasi antara Rp1-3 juta.
Terkait hal itu, pihaknya berharap Dinas Pertanian dapat segera menindaklanjuti agar petani bisa kembali menanami sawah mereka.
"Dari sekian ini Jasindo melalui asuransi tani sudah ke lapangan. Ada berapa wilayah yang bisa diklaimkan. Sejauh ini prosesnya masih berlangsung, saya belum menerima hasilnya," katanya.
Meski demikian, ia memperkirakan klaim yang diberikan oleh Jasindo kepada total lahan yang gagal panen tidak sampai 10 persennya mengingat proses hingga klaim dapat dicairkan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Karena petani kan masalah waktu juga. Jasindo mengerjakan permasalahan ini bukan hanya di Cawas. Sebagian petani tidak sabar untuk segera bisa mengganti tanaman yang rusak. Petani kan harus berkejaran dengan waktu," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten mencatat hingga 29 November 2017 ada 2.338 hektar sawah terendam air. Wilayah yang sawahnya terendam meliputi Kecamatan Gantiwarno, Trucuk, Cawas, Karangdowo, Bayat, Wedi, Prambanan, Wonosari, dan Juwiring.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura DPKPP Kabupaten Klaten Joko Siswanto mengatakan ketinggian air bervariasi bahkan mencapai 1,5 meter.
"Sebetulnya dari total luas sekitar 2.600 hektar sawah di Kecamatan Cawas, 900 hektar di antaranya kena banjir tetapi yang betul-betul gagal panen ada 300 hektar," kata Camat Cawas Much Nasir di Kabupaten Klaten, Selasa.
Ia mengatakan kejadian tersebut mengakibatkan total kerugian yang dialami petani mencapai ratusan juta rupiah mengingat untuk 1 hektar lahan sawah kerugiannya bervariasi antara Rp1-3 juta.
Terkait hal itu, pihaknya berharap Dinas Pertanian dapat segera menindaklanjuti agar petani bisa kembali menanami sawah mereka.
"Dari sekian ini Jasindo melalui asuransi tani sudah ke lapangan. Ada berapa wilayah yang bisa diklaimkan. Sejauh ini prosesnya masih berlangsung, saya belum menerima hasilnya," katanya.
Meski demikian, ia memperkirakan klaim yang diberikan oleh Jasindo kepada total lahan yang gagal panen tidak sampai 10 persennya mengingat proses hingga klaim dapat dicairkan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Karena petani kan masalah waktu juga. Jasindo mengerjakan permasalahan ini bukan hanya di Cawas. Sebagian petani tidak sabar untuk segera bisa mengganti tanaman yang rusak. Petani kan harus berkejaran dengan waktu," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten mencatat hingga 29 November 2017 ada 2.338 hektar sawah terendam air. Wilayah yang sawahnya terendam meliputi Kecamatan Gantiwarno, Trucuk, Cawas, Karangdowo, Bayat, Wedi, Prambanan, Wonosari, dan Juwiring.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura DPKPP Kabupaten Klaten Joko Siswanto mengatakan ketinggian air bervariasi bahkan mencapai 1,5 meter.