Semarang, ANTARA JATENG - Setidaknya 5-10 persen lulusan Universitas Prasetiya Mulya menekuni wirausaha dan telah menjadi "entrepreneur" sukses yang tersebar di berbagai daerah.

"Sesuai dengan orientasi Universitas Prasetiya Mulya yang memang kental dengan bisnis," kata Direktur Universitas Prasetiya Mulya Harold P Hutabarat saat "media launcheon" universitas itu di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Menurut dia, lulusannya yang telah menekuni dunia "entreprenurship" sebenarnya sangat banyak, tetapi Universitas Prasetiya Mulya melihat dari beberapa indikator bisnis yang sudah dijalankan oleh alumninya.

Ia mencontohkan bisnis dan usaha yang dijalankan setidaknya sudah berjalan minimal 3-4 tahun baru dikatakan berhasil atau sukses dan dimasukkan dalam perhitungan lulusan yang sukses menekuni wirausaha.

"Begini, kami tidak hanya mengajari mereka (mahasiswa, red.) bagaimana berbisnis, menangkap peluang bisnis, tetapi mereka juga difasilitasi berwirausaha dengan departemen-departemen yang kami miliki," katanya.

Secara berkala, kata dia, ada kegiatan bernama "entrepreneur day" yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memamerkan "plan business"-nya, ditambah dengan "investor day" dengan mengundang kalangan investor.

"Kami undang para calon investor, baik dari alumni, pengusaha, ataupun konglomerat. Di sini, bagaimana mahasiswa bisa mempresentasikan `plan business`-nya, produk, dan untuk menarik investor," katanya.

Dalam even itu, kata dia, investor yang tertarik dengan rencana bisnis yang disusun mahasiswa melakukan kerja sama sehingga mahasiswa begitu lulus bisa langsung menjalankan bisnis yang telah dirancangnya.

Selain itu, kata Harold, fasilitasi yang dilakukan universitas dalam membimbing dan membantu para lulusan dalam mengurus berbagai perizinan untuk menunjang bisnis yang mereka jalankan, seperti izin usaha.

Universitas Prasetiya Mulia yang berada di Jakarta, kata dia, memiliki dua fakultas, yakni Prasetiya Mulya Business School dan School of Applied Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).

"Untuk sekolah bisnis memiliki delapan jurusan, sementara STEM mempunyai enam jurusan. Selain menjadi wirausahawan atau pengusaha, banyak alumni kami yang sudah tersebar di berbagai perusahaan," katanya.

Ia menjelaskan sebenarnya Universitas Prasetya Mulia pada mulanya adalah sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) yang sudah ada sejak 1982, kemudian bertransformasi menjadi universitas pada 2016.

"Dengan orientasi bisnis yang kental, mahasiswa memang kami bekali dengan berbagai strategi bisnis, `branding`, hingga jalur distribusi penjualan. Namun, mahasiswa harus memiliki kepekaan lingkungan," katanya.

Artinya, kata Harold, mahasiswa juga akan diterjunkan ke usaha-usaha kecil untuk penerapan "plan business" agar usahanya semakin berkembang, dan pada akhirnya akan dinilai hasil yang sudah dilakukannya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024