Jakarta, ANTARA JATENG - Menjelang peluncuran Samsung Galaxy S8 banyak spekulasi yang beredar di forum teknologi mobile, mulai dari spesifikasi hingga prediksi jumlah penjualan.

Pernyataan terbaru yang datang dari analis pasar KGI Securities Ming-Chi Kuo menunjukkan bahwa Galaxy S8 "tidak memiliki nilai jual cukup menarik" dan kemungkinan besar berada di belakang perangkat Apple yang banyak dibicarakan iPhone 8.

Menekankan pada layar OLED iPhone, Kuo mengatakan bahwa hal itu akan membuat perangkat Apple tersebut "menarik pelanggan". Namun, jika hanya didasarkan pada OLED, S8 juga akan memamerkan teknologi layar yang sama, yang berarti bahwa OLED mungkin bukan menjadi senjata Apple.

Rumor mengenai inovasi keduanya masih sangat terbatas. Namun, layar OLED 5,8 inci, tombol home non-fisik dan layar dengan bezel tipis yang kabarnya akan dihadirkan Apple terdengar menarik. Belum lagi kemungkinan kamera depan 3D dan pengisian baterai nirkabel yang kabarnya akan dibawa Apple.

Samsung juga membungkus Galaxy S8 dengan fitur menarik seperti asisten virtual Bixby, layar hingga 6,2 inci, pemindai mata dan pemindai sidik jari yang dipindahkan ke belakang perangkat.

Meski demikian, penilaian Kuo tentang S8 yang tidak akan mampu menyalip penjualan sekitar 52 juta unit dari pendahulunya, Galaxy S7, dan akan menjual rata-rata sekitar 40-45 juta unit untuk fiskal tahun 2017, tampaknya lebih sedikit dari proyeksi untuk iPhone 8.

Apakah analis KGI Securities akan mengubah ramalannya beberapa bulan ke depan, belum dapat dipastikan. Namun, proyeksi diharapkan akan lebih akurat setelah peluncuran Galaxy S8 pada 29 Maret nanti, demikian Phone Arena.

Pewarta : Arindra Meodia
Editor :
Copyright © ANTARA 2024