New York, ANTARA JATENG - Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan indeks komposit Nasdaq menetapkan rekor penutupan baru, karena investor mencerna sejumlah laporan laba perusahaan di tengah data ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 112,86 poin atau 0,57 persen menjadi ditutup pada 19.912,71 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 14,87 poin atau 0,66 persen menjadi berakhir di 2.280,07 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik 48,01 poin atau 0,86 persen menjadi 5.600,96 poin.

Sebelum bel pembukaan Selasa, Johnson & Johnson membukukan laba per saham disesuaikan 1,58 dolar AS untuk kuartal keempat 2016, meningkat 9,7 persen, mengalahkan perkiraan pasar, namun pendapatannya sedikit di bawah perkiraan. Saham raksasa perawatan kesehatan itu turun 1,91 persen menjadi 111,74 dolar AS.

DuPont mengumumkan laba bersih sebesar 29 sen per saham dan laba operasi sebesar 51 sen per saham untuk kuartal keempat, melampaui ekspektasi Wall Street. Sahamnya naik 0,71 persen menjadi 48,09 dolar AS setelah merilis laporan keuangannya.

Saham Verizon turun 4,37 persen menjadi 50,12 dolar AS per saham, setelah raksasa teknologi itu membukukan laba kuartalan lebih buruk dari perkiraan.

Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal keempat 2016 diperkirakan naik 6,7 persen secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 4,1 persen.

Di sisi ekonomi, penjualan existing-home (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales) menutup 2016 sebagai tahun terbaik dalam satu dekade, sekalipun penjualan pada Desember menurun akibat ketegangan keterjangkauan berkelanjutan dan tingkat pasokan berada di tingkat terendah secara historis, menurut National Association of Realtors, Selasa.

Total penjualan existing-home menurun 2,8 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,49 juta unit pada Desember dari angka direvisi naik 5,65 juta unit pada November.

"Sementara penjualan existing home melunak sedikit di bulan terakhir tahun ini, namum penjualan secara keseluruhan secara bertahap naik selama 2016 karena permintaan perumahan terus mendapatkan kembali kekuatan," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial.

Sementara itu, disesuaikan dengan pengaruh musiman, Indeks PMI sektor manufaktur dari Markit untuk Januari naik menjadi 55,1 dari 54,3 pada Desember, demikian Xinhua.

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024