Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan pihaknya bisa menekan sisa lebih penghitungan anggaran (Silpa) 2016 menjadi Rp600-700 miliar atau turun sekitar Rp300 miliar dibandingkan 2015 yang mencapai Rp1 triliun.
        "Kalau bicara Silpa tahun ini (2016, red.) menurun dibanding tahun sebelumnya," katanya usai Peresmian Proyek Pembangunan Pemerintah Kota Semarang Tahun Anggaran 2016 di Semarang, Selasa.
        Dibandingkan Silpa 2015 yang mencapai lebih dari Rp1 triliun, sosok yang akrab disapa Hendi itu mengatakan pelaksanaan kegiatan Pemkot Semarang sepanjang 2016 bisa dikatakan lebih bagus.
        Dari 3.084 kegiatan fisik yang dilakukan sepanjang 2016, kata dia, kalau ada 1-2 kegiatan yang keliru atau tidak optimal pelaksanaannya secara umum bisa dinilai kinerjanya sudah bagus.
        "Kegiatan-kegiatan yang belum selesai itu pasti ada ketentuan yang mengaturnya, seperti 'blacklist' terhadap kontraktornya, atau evaluasi tersendiri terhadap pengawas, dan seterusnya," katanya.
        Menurut dia, pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan pada tahun ini semestinya bisa lebih dari pencapaian yang sudah relatif bagus pada tahun lalu dengan semakin kecilnya besaran SiLPA.
        "Pada APBD 2016, belanja langsungnya kan sudah mencapai 65 persen dan 35 persennya belanja tidak langsung. Artinya, semakin besar anggaran yang dapat dirasakan oleh masyarakat," katanya.
        Pada APBD 2017, kata dia, ditargetkan belanja langsung harus lebih ditingkatkan lagi, setidaknya bisa di angka 70 persen dengan efisiensi belanja tidak langsung, seperti untuk pegawai.
        Hendi mengatakan seiring dengan penataan organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan percepatan dan optimalisasi kegiatan pembangunan di lingkup Pemkot Semarang bisa dilakukan pada 2017.
        "Untuk percepatan, kami sudah kumpulkan kawan-kawan. Setelah OPD dilantik, kemudian penataan staf. Target berikutnya pelaksanaan program yang sudah disahkan dengan teman-teman DPRD," katanya.
        Program-program yang akan diproritaskan, kata Hendi, antara lain infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat karena tentunya sudah ditunggu hasilnya secara langsung oleh masyarakat.
        "Kalau bicara Silpa tahun ini (2016, red.) menurun dibanding tahun sebelumnya," katanya usai Peresmian Proyek Pembangunan Pemerintah Kota Semarang Tahun Anggaran 2016 di Semarang, Selasa.
        Dibandingkan Silpa 2015 yang mencapai lebih dari Rp1 triliun, sosok yang akrab disapa Hendi itu mengatakan pelaksanaan kegiatan Pemkot Semarang sepanjang 2016 bisa dikatakan lebih bagus.
        Dari 3.084 kegiatan fisik yang dilakukan sepanjang 2016, kata dia, kalau ada 1-2 kegiatan yang keliru atau tidak optimal pelaksanaannya secara umum bisa dinilai kinerjanya sudah bagus.
        "Kegiatan-kegiatan yang belum selesai itu pasti ada ketentuan yang mengaturnya, seperti 'blacklist' terhadap kontraktornya, atau evaluasi tersendiri terhadap pengawas, dan seterusnya," katanya.
        Menurut dia, pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan pada tahun ini semestinya bisa lebih dari pencapaian yang sudah relatif bagus pada tahun lalu dengan semakin kecilnya besaran SiLPA.
        "Pada APBD 2016, belanja langsungnya kan sudah mencapai 65 persen dan 35 persennya belanja tidak langsung. Artinya, semakin besar anggaran yang dapat dirasakan oleh masyarakat," katanya.
        Pada APBD 2017, kata dia, ditargetkan belanja langsung harus lebih ditingkatkan lagi, setidaknya bisa di angka 70 persen dengan efisiensi belanja tidak langsung, seperti untuk pegawai.
        Hendi mengatakan seiring dengan penataan organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan percepatan dan optimalisasi kegiatan pembangunan di lingkup Pemkot Semarang bisa dilakukan pada 2017.
        "Untuk percepatan, kami sudah kumpulkan kawan-kawan. Setelah OPD dilantik, kemudian penataan staf. Target berikutnya pelaksanaan program yang sudah disahkan dengan teman-teman DPRD," katanya.
        Program-program yang akan diproritaskan, kata Hendi, antara lain infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat karena tentunya sudah ditunggu hasilnya secara langsung oleh masyarakat.