Jakarta Antara Jateng - The Royal Swedish Academy of Sciences memutuskan memberikan Hadiah Nobel Sastra 2016 kepada musisi Bob Dylan yang dinilai "menciptakan ekspresi puitis baru dalam tradisi lagu Amerika."

Bob Dylan lahir pada 24 Mei 1941 di Duluth, Minnesota. Musisi yang tumbuh dalam keluarga kelas menengah Yahudi itu semasa remaja bermain dalam beragam band dan punya ketertarikan khusus pada musik folk Amerika dan blues, menurut catatan Biobibliografi di laman resmi Nobel.

Dylan, yang antara lain mengidolakan penyanyi folk Woody Guthrie, pindah ke New York tahun 1961 dan mulai tampil di klub-klub dan kafe di Greenwich Village.

Setahun kemudian, ia bertemu produser rekaman John Hammond dan menandatangani kontrak album perdana Bob Dylan (1962).

Tahun-tahun selanjutnya dia merekam sejumlah album dan membawa pengaruh besar pada musik populer dengan album seperti "Bringing It All Back Home and Highway 61 Revisited" tahun 1965, "Blonde On Blonde" tahun 1966 dan "Blood On The Tracks" tahun 1975.

Produktivitasnya berlanjut hingga puluhan tahun kemudian, menghasilkan mahakarya seperti "Oh Mercy" (1989), "Time Out Of Mind" (1997) dan "Modern Times" (2006).

Dylan menggelar tur tahun 1965 dan mendapat banyak perhatian tahun 1966. Selama satu periode dia ditemani pembuat film D. A. Pennebaker, yang mendokumentasikan hidupnya di panggung yang kemudian menjadi film "Don't Look Back" (1967).

Dylan telah merekam banyak album dengan tema seputar kondisi sosial, agama, politik dan cinta. Liriknya masih terus diterbitkan dalam edisi-edisi baru berjudul "Lyrics".

Sebagai seorang artis, kemultitalentaannya menonjol. Dia aktif sebagai pelukis, aktor dan penulis naskah.

Selain menghasilkan banyak album, Dylan menerbitkan karya eksperimental seperti "Tarantula" (1971) dan koleksi "Writings and Drawings" (1973).

Dia menulis otobiografi Chronicles (2004), yang menggambarkan memori dari tahun-tahun awal di New York dan memberikan kilasan hidupnya di tengah budaya populer.

Sejak akhir 1980an, Bob Dylan terus melakukan tur, yang kemudian disebut "Never-Ending Tour" (Tur Tanpa Akhir).

Dylan mendapat status ikon. Pengaruhnya pada musik kontemporer mendalam, dan dia adalah objek dari aliran literatur sekunder.

Sebanyak 109 hadiah Nobel Sastra telah diberikan kepada 113 individu selama periode 1901 sampai 2016, termasuk di antaranya kepada penyair Rabindranath Tagore dari India dan Gabriel García Márquez, penulis novel terkenal "One Hundred Years of Solitude", yang sudah diterjemahkan ke banyak bahasa, terjual jutaan kopi dan masih terus dicetak ulang.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024