Batang, Antara Jateng - Pemerintah Kabupaten Batang Jawa Tengah bekerja sama dengan peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah itu, menanam 4.500 pohon mangrove di Pantai Depok Kecamatan Kandeman, Jumat.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batang Sugiatmo di Batang, Jumat, mengatakan bahwa kegiatan menanam pohon mangrove itu dalam rangka mencegah dan mengatasi abrasi pantai yang kian parah.
"Penanaman 4.500 mangrove ini untuk menanggulangi abrasi yang melanda di Pantai Sigandu hingga Panti Depok. Kami berharap tanaman mangrove ini bisa mengurangi abrasi yang semakin parah serta mendekatkan warga dengan alam," katanya.
Pada acara penanaman mangrove itu, kata dia, Pemkab Batang juga memberikan bantuan alat sekolah kepada pelajar sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), serta melakukan pemugaran rumah.
Wakil Bupati Batang Soetadi mengatakan cuaca yang semakin ekstrem harus diantisipasi oleh masyarakat dengan menjaga dan memelihara alam agar terhindar dari bencana alam.
"Meski di wilayah Kabupaten Batang tidak terjadi bencana alam tetapi, kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam," katanya.
Ia mengimbau masyarakat dapat menjaga dan melestarikan alam sebagai upaya menyeimbangankan ekosistem lingkungan alam.
"Kejadian bencana tanah longsor, banjir bandang dan abrasi atau rob karena adanya ulah manusia yang merusak ekosistem. Penebangan pohon secara ilegal akan menimbulkan dampak negatif berupa terjadinya bencana alam," katanya.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batang Sugiatmo di Batang, Jumat, mengatakan bahwa kegiatan menanam pohon mangrove itu dalam rangka mencegah dan mengatasi abrasi pantai yang kian parah.
"Penanaman 4.500 mangrove ini untuk menanggulangi abrasi yang melanda di Pantai Sigandu hingga Panti Depok. Kami berharap tanaman mangrove ini bisa mengurangi abrasi yang semakin parah serta mendekatkan warga dengan alam," katanya.
Pada acara penanaman mangrove itu, kata dia, Pemkab Batang juga memberikan bantuan alat sekolah kepada pelajar sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), serta melakukan pemugaran rumah.
Wakil Bupati Batang Soetadi mengatakan cuaca yang semakin ekstrem harus diantisipasi oleh masyarakat dengan menjaga dan memelihara alam agar terhindar dari bencana alam.
"Meski di wilayah Kabupaten Batang tidak terjadi bencana alam tetapi, kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam," katanya.
Ia mengimbau masyarakat dapat menjaga dan melestarikan alam sebagai upaya menyeimbangankan ekosistem lingkungan alam.
"Kejadian bencana tanah longsor, banjir bandang dan abrasi atau rob karena adanya ulah manusia yang merusak ekosistem. Penebangan pohon secara ilegal akan menimbulkan dampak negatif berupa terjadinya bencana alam," katanya.