Direktur "Museum Haji Widayat" Kota Mungkid Fajar Purnomo Sidi di Magelang, Sabtu, menjelaskan mereka yang mengikuti pameran, belum pernah mengenal secara langsung sang maestro pelukis Widayat.

Pelukis Widayat merintis museum yang terletak relatif tidak jauh dari Candi Borobudur itu. Museum tersebut diresmikan pada 30 April 1994. Widayat meninggal dunia pada 20 Juni 2002 dalam usia 83 tahun dan dimakamkan di Makam Seniman Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Total koleksi museum tersebut sekitar 1.000 karya, terutama lukisan dan lainnya patung, relief, serta seni instalasi.

"Tema pameran adalah pembacaan kembali karya Haji Widayat. Umumnya karya yang mereka pamerkan adalah kontemporer. Harapannya pelukis-pelukis muda bisa belajar banyak tentang pelukis Haji Widayat dengan berbagai karyanya," katanya.

Ia mengakui adanya perbedaan generasi antara karya-karya zaman pelukis Widayat dengan pelukis muda saat ini.

"Tentu menjadi hal yang penting mengenalkan Pak Widayat kepada generasi pelukis muda, maka melalui pameran mendatang itu, mereka bisa belajar dan mengenal Pak Widayat," katanya.

Rencananya pameran yang akan dibuka pada 15 Maret 2015 oleh budayawan Ajip Rosidi itu, berlangsung hingga 31 Juni 2015, dengan kurator Rain Rosidi.

"Pameran ini juga dalam rangka memperingati 20 Tahun Museum Haji Widayat," katanya.

Pada 2014, pengelola Museum Haji Widayat mendapat bantuan sekitar Rp1,5 miliar untuk program revitalisasi museum itu dari Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Revitalisasi Museum Haji Widayat, meliputi perencanaan, pelaksanaan, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan pigura berbagai lukisan yang menjadi koleksi museum, dan pengawasan.

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024