"Kalau temuan-temuan itu sudah mendekati aplikasi, bukan tidak mungkin itu bisa kita tampung dan bagian penelitian serta pengembangan dapat merekam semua untuk dikembangkan lebih lanjut," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Ganjar mengaku sudah meminta konsep-konsep temuan dari para pelajar itu didaftar untuk mengetahui seberapa banyak dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
"Saya tertarik mengembangkan konsep-konsep temuan yang tepat guna, biasanya di bidang pertanian dan kebencanaan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut dia, konsep-konsep temuan dari para pelajar berprestasi itu sangat mungkin diaplikasikan di Provinsi Jateng.
"Mungkin temuan-temuan yang ada sekarang masih bersifat konseptual tapi hal tersebut bisa menjadi bekal mereka saat di melanjutkan sekolah yang lebih tinggi," katanya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menerima lima pelajar SMP di Kota Semarang mewakili Indonesia dan memperoleh tiga medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu pada "The 6th ASEAN and 3 Teacher Workshop and Student Science Camp" di Changwon City, Republik Korea.
Ketiga pelajar yang mendapat medali emas lomba sains berskala internasional yang berlangsung pada 11-18 Januari 2015 itu adalah Bthari Parahita Putri Firmandjaja (SMPN 5 Semarang), Muhammad Zinedine Alam Ganjar (SMPN 2 Semarang), serta Radya Wafi Adyatma (SMPN 2 Semarang).
Kemudian, dua pelajar dari SMPN 2 Semarang yang masing-masing meraih medali perak dan medali perunggu adalah Putra Dluha Rochmatullah serta Yuniarhiza Srikandi Fiandini.
Selain medali emas, Radya Wafi Adyatma juga memperoleh penghargaan khusus berupa "Da Vinci Science Medal" dan berhak menerima beasiswa penuh di universitas di seluruh negara ASEAN.
Dalam kompetisi beregu yang diikuti sepuluh negara yaitu Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Thailand, Taiwan, Tiongkok, Laos, dan tuan rumah Korea Selatan itu, kelima pelajar yang meraih medali dari Provinsi Jateng tersebut menemukan konsep-konsep seputar tekonologi rumah cerdas yang ramah lingkungan.
Ganjar mengaku sudah meminta konsep-konsep temuan dari para pelajar itu didaftar untuk mengetahui seberapa banyak dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
"Saya tertarik mengembangkan konsep-konsep temuan yang tepat guna, biasanya di bidang pertanian dan kebencanaan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut dia, konsep-konsep temuan dari para pelajar berprestasi itu sangat mungkin diaplikasikan di Provinsi Jateng.
"Mungkin temuan-temuan yang ada sekarang masih bersifat konseptual tapi hal tersebut bisa menjadi bekal mereka saat di melanjutkan sekolah yang lebih tinggi," katanya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menerima lima pelajar SMP di Kota Semarang mewakili Indonesia dan memperoleh tiga medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu pada "The 6th ASEAN and 3 Teacher Workshop and Student Science Camp" di Changwon City, Republik Korea.
Ketiga pelajar yang mendapat medali emas lomba sains berskala internasional yang berlangsung pada 11-18 Januari 2015 itu adalah Bthari Parahita Putri Firmandjaja (SMPN 5 Semarang), Muhammad Zinedine Alam Ganjar (SMPN 2 Semarang), serta Radya Wafi Adyatma (SMPN 2 Semarang).
Kemudian, dua pelajar dari SMPN 2 Semarang yang masing-masing meraih medali perak dan medali perunggu adalah Putra Dluha Rochmatullah serta Yuniarhiza Srikandi Fiandini.
Selain medali emas, Radya Wafi Adyatma juga memperoleh penghargaan khusus berupa "Da Vinci Science Medal" dan berhak menerima beasiswa penuh di universitas di seluruh negara ASEAN.
Dalam kompetisi beregu yang diikuti sepuluh negara yaitu Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Thailand, Taiwan, Tiongkok, Laos, dan tuan rumah Korea Selatan itu, kelima pelajar yang meraih medali dari Provinsi Jateng tersebut menemukan konsep-konsep seputar tekonologi rumah cerdas yang ramah lingkungan.