Blora (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menargetkan sebanyak 60.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Desil I hingga Desil IV untuk dilakukan graduasi dari kepesertaan bantuan sosial.
"Pada tahun ini kami memang menargetkan graduasi terhadap 40.000 KPM yang rencananya akan dideklarasikan pada Februari 2026. Sementara pada tahun berikutnya ditargetkan 50.000 KPM kembali digraduasi dan dideklarasikan pada awal 2027," kata Kepala Dinsos Jateng Imam Maskur di Blora, Rabu.
Untuk Kabupaten Blora, kata Imam, setiap kader Program Keluarga Harapan (PKH) ditargetkan mampu melakukan graduasi 10 KPM. Dengan jumlah sekitar 128 kader PKH, maka total target graduasi di Blora mencapai 1.280 KPM.
"Alhamdulillah, hampir memenuhi. Blora sudah mencapai sekitar 1.000 KPM. Sementara Brebes 2.000 dan Pemalang 4.000. Jika digabungkan Februari nanti bisa mencapai target 40 ribu KPM, mengingat di Jawa Tengah terdapat sekitar 4.900 SDM PKH," ujarnya.
Imam menjelaskan graduasi ini menyasar KPM pada Desil I hingga Desil IV dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sehingga kepesertaan bantuan sosial dapat dihentikan secara bertahap. Adapun Desil V saat ini hanya menerima Program Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"Melalui DTSEN, masyarakat bisa melakukan usul sanggah. Setiap tiga bulan sekali data akan diperbarui, termasuk proses graduasi," jelasnya.
Imam menegaskan bantuan sosial bersifat sementara dan perlu dilakukan evaluasi agar tepat sasaran. Menurutnya, masih ditemukan penerima bantuan yang secara ekonomi sebenarnya sudah mampu.
"Dengan DTSEN ini harapannya bantuan sosial tidak lagi salah sasaran dan tidak menimbulkan keluhan dari masyarakat, terutama bagi warga miskin yang belum mendapatkan bantuan," ujarnya.
Ia juga mengimbau KPM yang telah bertahun-tahun menerima bantuan sosial dan usahanya sudah berkembang agar memiliki kesadaran untuk mengundurkan diri secara mandiri.
"Harapannya mereka yang sudah mampu bisa digraduasi secara mandiri melalui pendampingan. Setelah bertahun-tahun didampingi, saya kira dengan berbagai pertimbangan mereka sudah bisa mandiri," ujarnya.

