Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menegaskan komitmen dalam menghadirkan data sosial ekonomi berkualitas sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan daerah untuk mewujudkan Satu Data, Satu Kata guna mewujudkan kebijakan berbasis data yang akurat dan tepat.
"Pemkab Kudus siap memberikan data yang benar dan akurat agar dapat digunakan sebagai dasar perencanaan yang tepat sasaran. Data jangan hanya angka-angka saja, tetapi harus disertai indikator dan makna agar dapat digunakan untuk menyusun kebijakan," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris pada kegiatan peluncuran Satu Data Satu Kata, Literasi Statistik dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 di Pendapa Kabupaten Kudus, Senin.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Badan Pusat Statistik (BPS) yang dinilai selalu menjalin kolaborasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah.
Menurut dia, pentingnya menghadirkan data tunggal yang tidak hanya berupa angka, tetapi juga memiliki penjelasan dan indikator yang jelas.
"Pemkab Kudus siap memberikan data yang benar dan akurat agar dapat digunakan sebagai dasar perencanaan yang tepat sasaran. Data jangan hanya angka-angka saja, tetapi harus disertai indikator dan makna agar dapat digunakan untuk menyusun kebijakan," ujarnya.
Menurut dia, data yang akurat sangat penting terutama dalam melihat perkembangan ekonomi daerah, termasuk angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, hingga evaluasi kebijakan.
Karena itu, pihaknya mendorong pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 berjalan optimal dan didukung seluruh elemen pemerintah desa hingga masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati turut mengajak para camat, kepala desa, dan lurah untuk berperan aktif menyukseskan Sensus Ekonomi 2026. Sedangkan masyarakat juga dapat memberikan data secara jujur agar kondisi ekonomi riil di lapangan dapat terpotret dengan baik.
"Kami berharap kepala desa dan lurah membantu mendampingi petugas ketika melakukan survei di lapangan. Kejujuran masyarakat dalam memberikan informasi menjadi kunci agar data sensus benar-benar mencerminkan kondisi sebenarnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kudus Eko Suharto menjelaskan Sensus Ekonomi 2026 merupakan sensus ekonomi kelima dan akan dilaksanakan pada Juni–Juli 2026.
Sensus ini dilakukan sekali setiap sepuluh tahun untuk mendata seluruh pelaku usaha, baik usaha besar, menengah, kecil, hingga usaha mikro dan rumah tangga.
"Sensus Ekonomi 2026 akan memberikan gambaran karakteristik, struktur, dan dinamika ekonomi. Data ini sangat penting untuk memperkuat dasar kebijakan pemerintah dan menyusun perencanaan pembangunan yang lebih akurat," ujarnya.
Menurut dia, Sensus Ekonomi tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah, tetapi juga bagi dunia usaha. Hasil sensus dapat digunakan sebagai dasar membaca peluang pasar, merencanakan ekspansi bisnis, hingga mengidentifikasi sektor-sektor potensial untuk investasi.
Eko menambahkan bahwa kolaborasi dengan pemerintah daerah dan seluruh jajaran hingga tingkat desa sangat penting agar sensus dapat berjalan lancar.
"Partisipasi aktif semua pihak menjadi kunci menghasilkan data statistik yang berkualitas. Kami berharap dukungan penuh Pemkab Kudus dan seluruh masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Kudus: Verifikasi guru penerima HKGS rampung Desember

