Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melibatkan sektor pendidikan vokasi guna mewujudkan sebagai provinsi penumpu pangan dan industri nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno di Semarang, Kamis, mengatakan bahwa inovasi teknologi terapan hingga keterampilan tenaga kerja dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Hal itu disampaikannya saat pembukaan Festival Panen Raya Berdikari Jawa Tengah Tahun 2025 di Wisma Perdamaian Kota Semarang.
Diakuinya, untuk menjadikan Jateng sebagai daerah penumpu pangan dan industri memang menjadi tantangan tersendiri.
Hal itu karena dua tujuan tersebut tampak seperti bertolak belakang, tetapi keduanya sebenarnya bisa berjalan beriringan apabila terkelola dengan baik.
"Inilah tantangan kita untuk menjadikannya seimbang, supaya bisa menjadi potensi yang luar biasa di Jawa Tengah," katanya.
Ia menyampaikan terima kasih pada sektor pendidikan vokasi di Jateng, baik dari sekolah menengah kejuruan (SMK), dan perguruan tinggi vokasi yang mampu menampilkan karya-karya teknologi terapan.
Di antaranya, alat pembuat pelet pakan ikan, mesin yang memantau pengembangan tanaman salak, mesin pengolahan ikan, hingga purwarupa alat-alat untuk kebutuhan industri.
"Kami juga minta bantuan dari dunia pendidikan vokasi untuk bisa menyiapkan tenaga kerja yang kompetensinya sesuai dengan kebutuhan industri di Jawa Tengah," kata Sumarno.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Saintek) Prof. Fauzan mengatakan bahwa keberadaan perguruan tinggi sebagai tempat belajar diharapkan memberikan kontribusi nyata atas kebutuhan masyarakat.
"Saya kira ini satu pola kerja sama yang ideal. Kehadiran perguruan tinggi terutama vokasi diharapkan dapat menjawab tantangan yang ada di Jateng. Tentu bidang teknologi dan inovasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mencontohkan mesin pembuatan pakan ikan atau pelet lele yang dibuat dengan cara kerja sederhana, namun memiliki produktivitas dan kualitas pelet yang bagus.
Kementerian, kata dia, terus mendorong upaya-upaya inovasi yang dilakukan oleh dunia pendidikan vokasi, khususnya yang berkonsentrasi pada inovasi teknologi terapan dan menyelesaikan problem-problem masyarakat.

