Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Gerakan Menabung Sejak Dini Demi Masa Depan yang Lebih Cerah bagi Siswa, sebagai upaya menumbuhkan budaya menabung di kalangan pelajar, terutama setelah adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Dengan adanya program MBG, uang saku siswa yang biasanya digunakan untuk jajan kini bisa disisihkan untuk ditabung," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus, Rabu.
Ia menjelaskan Pemkab Kudus telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 400.3/3075/2025 tentang Gerakan Menabung Sejak Dini Demi Masa Depan yang Lebih Cerah bagi Siswa.
"Surat edaran tersebut ditujukan kepada seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Kudus agar menindaklanjuti gerakan tersebut di lingkungan sekolah masing-masing," ujarnya.
Menurut Sam'ani, tujuan utama program ini untuk menanamkan nilai kemandirian dan tanggung jawab kepada para siswa serta mempersiapkan mereka agar lebih siap menghadapi masa depan, termasuk kebutuhan pembiayaan pendidikan lanjutan.
"Kami ingin pelajar Kudus memiliki tabungan masa depan. Nanti kalau mereka melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, sudah punya simpanan sendiri," ujarnya.
Pemkab Kudus memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk bekerja sama dengan lembaga keuangan yang sudah terafiliasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Bank-nya bebas, yang penting lembaganya resmi dan dibackup oleh OJK," ujarnya.
Dalam surat edaran menabung tertanggal 4 November 2025 tersebut, kata dia, sekolah diminta untuk menyusun program menabung di sekolah, baik melalui kerja sama dengan lembaga keuangan (bank) maupun melalui tabungan internal sekolah.
Selain itu, sekolah juga diminta memfasilitasi siswa melakukan penyetoran tabungan secara rutin baik mingguan atau bulanan. Kemudian mengadakan edukasi literasi keuangan tentang pentingnya menabung dan pengelolaan uang saku, serta melibatkan orang tua dalam pembinaan kebiasaan menabung di rumah.
Pihak sekolah juga diminta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala serta melaporkan hasilnya ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus.
Gerakan menabung tersebut, diharapkan dapat memperkuat karakter positif pelajar Kudus serta mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan generasi yang mandiri dan melek literasi keuangan sejak dini.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus Harjuna Widada mengatakan pihaknya sudah menyebarluaskan SE tersebut ke sluruh sekolah di Kabupaten Kudus melalui masing-masing koordinator wilayah (Korwil) Pendidikan.
"Harapannya, siswa terbiasa menabung karena saat ini sudah ada program MBG. Siswa yang biasanya mendapatkan uang saku Rp10.000 atau Rp20.000, minimal separuhnya bisa ditabung, sehingga kelak bisa digunakan untuk mendukung kegiatan di sekolah atau kegiatan yang positif lainnya," ujarnya.
Untuk jumlah sekolah jenjang sekolah dasar (SD) baik swasta maupun negeri ada 425 sekolah, sedangkan jenjang SMP ada 54 sekolah, sebanyak 27 sekolah di antaranya SMP Negeri selebihnya SMP swasta.
Baca juga: Kudus siagakan 600 personel gabungan untuk menghadapi potensi bencana alam

