Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah memastikan hingga kini belum menerima petunjuk teknis (juknis) terkait program magang nasional yang digagas pemerintah pusat.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Batang Rakhmat Nurul Fadilah, Jumat, di Batang, mengatakan bahwa pihaknya belum mendapat arahan resmi baik dalam bentuk surat maupun koordinasi teknis.
"Hingga saat ini kami belum menerima informasi maupun perintah dari pemerintah pusat terkait program magang nasional ini," katanya.
Meski demikian, kata dia, pihaknya siap jika sewaktu-waktu program tersebut untuk dilaksanakan di daerah karena manfaatnya dinilai besar bagi peningkatan keterampilan masyarakat maupun menekan angka pengangguran.
"Bukan kami tidak siap, tetapi karena ini program nasional yang tentunya sumber dananya dari APBN. Jadi kami menunggu juknisnya terlebih dahulu," katanya.
Sambil menunggu berlakunya kebijakan magang nasional tersebut, Rahmat Nurul menyampaikan pihaknya sudah lebih dulu menjalankan program magang berbasis APBD yang menyasar lulusan SMA, SMK, serta kelompok.
"Saat ini fokus kami memang untuk lulusan SMA dan SMK karena mereka perlu dorongan untuk siap kerja. Kalau sarjana biasanya sudah punya kompetensi lebih," katanya.
Menurut dia, saat ini tercatat sebanyak 10 peserta yang telah mengikuti program "Dapat Kerja (Daker)" dan sudah dikirim magang ke PT Chengda International Indonesia di kawasan Batang Industrial Park (BIP).
Mereka terdiri atas enam perempuan lulusan program menjahit "Dapat Kerja" dan empat laki-laki dari SMK Kandeman jurusan elektronik.
"Melalui program Dapat Kerja itu telah terserap 1.103 tenaga kerja dari jumlah total 6.758 tenaga kerja lokal yang telah diterima bekerja di sejumlah perusahaan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Batang Industri Park," katanya.
Baca juga: Bupati Batang resmikan Nusantara Basketball Competition dorong sportivitas pelajar

