Kudus (ANTARA) - Peringatan Hari Santri tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dipusatkan di Kabupaten Kudus diwarnai dengan pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Santri, sebagai upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pesantren dan masyarakat Jateng.
"Tentunya peringatan Hari Santri tidak hanya bermakna religius, tetapi juga bisa memiliki dampak ekonomi yang nyata, salah satunya melalui pameran UMKM Santri ini," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) yang meresmikan Pameran UMKM Santri di Kudus, Selasa.
Pameran tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai pondok pesantren dan pelaku UMKM binaan di Jawa Tengah, dengan jumlah 76 gerai yang menampilkan beragam produk unggulan santri dan masyarakat.
Gus Yasin menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kudus serta seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan tersebut.
"Kita patut bersyukur bahwa rangkaian Hari Santri Nasional 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah sudah dimulai dari berbagai kegiatan. Ada ASN (Aparatur Sipil Negara) Ngaji Bandongan, sarasehan pesantren ramah perempuan dan anak, serta anti-bullying. Termasuk hari ini (21/10), pameran UMKM dari pondok pesantren dan pelaku usaha di Jateng," ujarnya.
Menurut dia, pameran UMKM menjadi bukti nyata kontribusi santri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Alhamdulillah ada 76 gerai yang disediakan. Kegiatan seperti ini dapat mengungkit pertumbuhan ekonomi, khususnya UMKM di Jateng. Ini menjadi momentum bahwa santri turut berperan dalam pembangunan ekonomi," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa UMKM berbasis pesantren memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai penggerak ekonomi umat. Pameran ini juga untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Kudus tetapi juga di 35 kabupaten/kota lainnya di Jateng.
"Produk-produk pesantren sudah bagus-bagus. Bahkan ada pesantren di Jepara yang santrinya mengembangkan usaha percetakan jersey, dan produknya sudah dipakai dalam berbagai event di sana," ujar Gus Yasin.
Selain itu, dia menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi santri, serta perlunya dukungan permodalan dari berbagai lembaga.
"Kalau tantangannya permodalan, kita hadirkan Bank Jateng, Bank Jateng Syariah, BI, dan Baznas agar bisa ikut membantu pembiayaan UMKM pesantren,” imbuhnya.
Gus Yasin berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti pada peringatan Hari Santri saja, tetapi berlanjut menjadi gerakan ekonomi berkelanjutan di lingkungan pesantren.
"Rangkaian kegiatan Hari Santri ini tidak hanya memperingati momentum keagamaan, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Pesantren harus menjadi pusat ilmu sekaligus pusat pemberdayaan ekonomi," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris mengungkapkan rasa bangganya karena Kudus menjadi tuan rumah peringatan Hari Santri tingkat provinsi tahun ini.
"Ini penghormatan luar biasa bagi masyarakat dan para santri di Kabupaten Kudus. Mari kita tunjukkan bahwa santri bisa berdaya dan berkontribusi di berbagai bidang," ujarnya.
Ia menambahkan pameran UMKM ini menjadi sarana penting untuk memperkenalkan produk lokal sekaligus memperkuat jejaring ekonomi pesantren.
"Dengan adanya pameran ini, masyarakat bisa lebih mengenal produk-produk unggulan santri. Terima kasih kepada Bank Jateng, BI, Baznas, dan semua pihak yang membantu akses permodalan bagi pelaku UMKM," ujarnya.
Baca juga: Hunting bareng "Jelajah Lasem Heritage" ramaikan Pameran Foto ANTARA SANTRI V.2

