Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus menggiatkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sebagai upaya memberikan kekebalan tubuh pada anak terhadap penyakit tertentu agar sehat menuju generasi Indonesia Emas 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didit Wisnuhardanto di Batang, Minggu, mengatakan bahwa pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) ke dalam tubuh seseorang sudah diberikan mulai dari lahir hingga awal masa kanak-kanak.
"Akan tetapi, imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi diri dari aneka penyakit sehingga perlu dilakukan imunisasi ulangan hingga usia anak sekolah," katanya.
Ia mengatakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah ini bertujuan memberikan perlindungan kepada anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama terhadap penyakit campak rubella, difteri, tetanus, dan imunisasi Human Papillomavirus (HPV).
Program BIAS yang dilaksanakan sejak Agustus 2025 hingga November 2025 ini, kata dia, menyasar pada siswa kelas 1 (usia 7 tahun) dengan jenis vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit campak, rubela, serta difteri dan tetanus, kemudian kelas 2 (8 tahun) untuk difteri, kelas 5 akan diberikan imunisasi Human Papillomavirus dan difteri (dt)
"Oleh karena itu, kami berharap para guru dan orang tua perlu memberikan dukungan jika anaknya mendapat imunisasi di sekolah oleh petugas dinas kesehatan maupun puskesmas," katanya.
Didit Wusnuhardanto mengatakan imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit yang paling efektif dan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Selain itu, pemberian vaksin juga mencegah berbagai penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dan kematian. Kami berharap program BIAS bisa mewujudkan menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Baca juga: Bank Jateng-PKK Batang satukan langkah cegah stunting

